JAVAF FX -Pada sesi transaksi zona waktu Asia, harga OIL nampak merangkak dan naik pada level 51.00, namun memasuki zona waktu pasar Eropa, jejak OIL kembali tertekan dan sempat menembus di bawah level 50.00.
Tendensi penurunan OIL dilatari keprihatinan pasar terhadaph melimpahnya demand yang berlanjut di tengah tensi terkait kisruh perdagangan AS dan Cina yang kembali menyeruak.
Data dari Energy Information Administration yang dirilis pada hari Rabu kemarin, menunjukkan bahwa cadangan minyak mentah Amerika Serikat meningkat 3.6 juta barrel pada pekan lalu, melampaui ekspektasi
Di sisi lain, Menteri Nigeria untuk Petroleum Resources dan mitranya dari Arab Saudi, Khaled al-Faleh menyatakan bahwa stabilitas harga minyak menjadi prioritas sebelum pertemuan OPEC di Wina pada tanggal 6 Desember mendatang
“OPEC sangat bersikap tegas, tidak hanya terkait dengan pertemuan yang memfasilitasi keinginan para anggotanya, namun juga untuk menstabilkan fundamentel pasar (minyaK), dan perlu kerjasama dengan Arab Saudi yang memiliki porsi 35% (produksi minyak) dari keseluruhan anggota OPEC.
Berdasarkan sumber dari Reuters, Arab Saudi sedang mendorong pemangkasan produksi dari 1 juta menjadi 1.4 juta barrel per hari untuk menghindari kelebihan supply. Dan pertemuan OPEC mendatang diharapkan mencapai kesepakatan bersama.
Dari perspektif teknikal, jika tekanan OIL berlangsung di bawah 49.35, berpotensi menguji level 48.44, dengan target optimal intraday pada level 45.96.
Sedangkan fase koreksi naik akan menjumpai perlawanan ketat pertama pada level 51.00 dan 51.83. Resisten kuat short term, 53.40.
https://www.investing.com/news/commodities-news