Tekanan Jual Terhadap Minyak Muncul Kembali

0
158

JAVAFX – Berita minyak di hari Kamis(1/2/2018), tekanan jual terhadap minyak muncul kembali pada perdagangan sore hari ini dimana ada unsur aksi ambil untung sejenak yang terjadi karena investor masih khawatir dengan produksi minyak AS yang terus mengalami kenaikan.

Alhasil membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Maret di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara melemah $0,01 atau 0,02% di level $64,69 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak Maret di pasar ICE Futures London sementara sedang melemah $0,04 atau 0,06% di harga $68,85 per barel.

OPEC semalam telah melaporkan kegiatan produksinya di bulan lalu dengan hasil bahwa tingkat kepatuhan untuk menjaga komitmen pembatasan produksi minyaknya telah naik dari 137% di Desember menjadi 138% pada Januari lalu. Pencapaian prestasi ini sebagai dampak dari terus menurunnya produksi minyak Venezuela sehingga bisa mengimbangi tingginya produksi mingak dari Nigeria dan Arab Saudi.

Pelemahan tipis ini juga disebabkan oleh laporan dari Baker Hughes di pekan lalu yang mengaktifkan kembali 12 lokasi pengeboran minyak sehingga total menjadi 759 rig yang aktif kembali dan semalam EIA menyatakan bahwa produksi minyak mentah AS pada pekan lalu mengalami kenaikan sebesar 44 ribu bph menjadi 9,919 juta bph, mendekati rekor tertinggi produksi minyak serpih dalam sejarah AS pada tahun 1970 sebesar 10,04 juta bph.

Produksi minyak AS tersebut sungguh mengkhawatirkan banyak pihak termasuk Arab Saudi dan Rusia di mana produksi AS makin mendekati produksi minyak Rusia yang mencapai 10,98 juta bph di tahun lalu. Sejauh ini harga minyak sudah naik hampir 60% sejak pertengahan tahun lalu, namun produksi minyak AS sendiri juga telah naik sekitar 17% sejak pertengahan 2016.

Persediaan minyak AS selama 11 pekan yang mengalami penurunannya, menurut EIA telah berakhir di mana EIA dalam laporan mingguannya menyatakan bahwa persediaan minyak mentah AS telah naik sebesar 6,776 juta barel, persediaan minyak bensin turun sebesar 1,980 juta barel dan persediaan minyak bakar mengalami penurunan sebesar 1,940 juta barel.

Sisi penurunan persediaan dari bensin dan minyak bakar memang sedikit mengejutkan investor minyak sebagai pertanda bahwa produksi minyak mentah AS yang tinggi dan kurang diimbangi dengan aktivitas kilang pengolahan minyak yang sedang menurun dan sebuah permintaan yang besar dari konsumen AS membuat beberapa produsen pengolahan minyak AS akan menaikkan kemampuan produksinya.

Hal ini juga merupakan usaha pemerintah AS mengurangi persediaan minyak bensin dan minyak bakar tersebut setelah dalam jangka waktu hampir 3 bulan selalu mengalami kenaikan persediaan.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, CNBC
Sumber gambar: CNN Money