JAVAFX – Perdagangan emas pada Rabu (01/04/2020) dibawah tekanan. Memang harga telah tertekan selama dua minggu terakhir ini namun masih mampu bertahan di atas $ 1.600 per troy ons.
Tekanan harga dalam perdagangan hari ini bersumber dari penurunan yang terjadi di bursa saham AS. Perdagangan bursa di bawah tekanan karena mereka telah kehilangan nilainya sepanjang bulan ini. Dalam laporan Reuters, “tiga indeks utama Wall Street anjlok pada hari Selasa (31/04/2020), dengan Dow mencatat penurunan kuartalan terbesar sejak 1987 dan S&P 500 mengalami penurunan kuartalan terdalam sejak krisis keuangan karena meningkatnya bukti kerusakan ekonomi besar-besaran akibat pandemi Corona.”
Tentu saja, masalah utama tetap social distancing yang digunakan untuk memerangi COVID – 19. Sementara banyak analis medis memperkirakan bahwa akan dibutuhkan waktu hingga satu tahun atau sedikit lebih untuk menghasilkan metode yang efektif untuk memberantas virus.
Saat ini ada 854.039 kasus covid-19 yang dilaporkan, dengan 42.014 kematian dilaporkan, dan 176.000 906 orang yang telah pulih dari virus. Dari sisa orang yang memerangi penyakit ini, 95% mengalami gejala ringan hingga sedang dengan 5% memiliki efek parah atau mengancam jiwa.
Karena fakta bahwa penyakit menular ini sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda memperlambat penyebarannya, menginfeksi lebih banyak orang secara global setiap hari, kecil kemungkinannya kita akan melihat ekonomi global pulih dulu.Namun anehnya penguatan emas hanya berumur pendek atau belum terlihat.
Secara teknis, harga emas telah menembus rata-rata pergerakan dalam 50 hari di perdagangan hari ini. Rata-rata saat ini ditetapkan pada $ 1599.80. Harga yang lebih rendah dari hari ini menunjukkan adanya resistensi yang sangat kuat pada titik harga tersebut. Potensi koreksi harga emas bisa mengarah ke level support berikutnya di $ 1580, dimana kemampuan menembus level resistensi kuat tersebut bisa mengarahkan harga emas untuk mencapai posisi di target kenaikan selanjutnya di $ 1640. (WK)
