Di hari Kesiapsiagaan Epidemi Epidemi Internasional, pada hari Minggu waktu setempat, Direktur Jendral Badan Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 ini bukanlah yang terakhir di dunia, bahkan usaha untuk meningkatkan kesehatan manusia akan sia-sia jika dunia tidak mengatasi perubahan iklim dan kesejahteraan hewan. Dia juga mengingatkan agar setelah membuang banyak uang ketika wabah terjadi, banyak yang cenderung melupakan ketika merasa wabah sudah berakhir dan tidak melakukan apapun untuk mencegah wabah berikutnya. Pernyataannya ini di dasarkan dari laporan tahunan pertama Dewan Pengawasan Kesiapsiagaan Global September 2019 tentang kesiapan dunia untuk keadaan darurat kesehatan di mana di laporkan bahwa dunia di katakan tidak siap untuk menghadapi pandemi yang berpotensi menghancurkan.
Upaya untuk meningkatkan kesehatan manusia akan gagal jika tidak di sertai mengatasi kritis antara manusia dan hewan serta ancaman perubahan iklim. Tedros mengatakan agar semua negara mempunyai kapasitas kesiapsiagaan untuk mencegah, mendeteksi dan mengurangi segala jenis kondisi darurat.
Pernyataan bos WHO ini ada benarnya, karena saat ini kita lihat bahwa Eropa terutama Inggris dan Perancis telah kembali di serang gelombang baru pandemi Covid-19. Bahkan di Inggris timbul varian baru hasil mutasi di mana virus baru ini 70% lebih menular daripada varian yang lama. Dolar indeks di prediksi akan turun menuju level 89.60-89.75.
