Tarik Menarik Harga Emas Menjelang Data Penjualan Ritel AS

0
148

JAVAFX – Saat ini, terjadi tarik-menarik untuk memperpanjang harga emas di atas $ 1800 atau sebaliknya, menjelang dirilisnya data penjualan ritel AS. Para investor di sesi perdagangan Asia masih berusaha menghindari risiko dengan mengangkat dolar. Hal ini praktis membuat kenaikan harga emas terbatasi. Disisi lain, secara teknis, harga emas masih menunjukkan upaya kenaikannya dalam jangka pendek ini.

Pasar melihat bahwa angka penjualan Ritel AS, menjadi  penentu utama di tengah pembaruan virus yang masuk. Harga Emas (XAUUSD) ditutup hampir tidak berubah di atas level $ 1810 pada hari Rabu (15/07/2020) setelah diperdagangkan dalam kondisi fluktuatif, terutama didorong oleh sentimen pasar yang lebih luas dan aksi harga dolar AS. Optimisme tentang vaksin coronavirus dibayangi oleh meningkatnya infeksi baru di seluruh dunia.

Dalam perdagangan hari Kamis sejauh ini, di pasar spot harga emas bergerak dalam kisaran ketat $ 5 di sekitar $ 1810, dimana rebound dolar AS secara luas membatasi potensi kenaikan harga emas. Sementara ketegangan AS-Cina yang sedang berlangsung dikombinasikan dengan kekhawatiran virus mengangkat permintaan surga bagi greenback. Selanjutnya, data China terbaru menunjukkan pemulihan yang tidak merata membebani sentimen investor. Ekuitas Asia memerah, dipimpin oleh penurunan di saham China sementara S&P 500 berjangka bergeser ke kerugian setelah sesi positif Rabu.

Logam Mulia terus melihat tren berombak baru-baru ini menuju ke rilis Penjualan Eceran utama AS. Kenaikan data yang lebih kecil dari perkiraan dapat lebih lanjut mengurangi suasana pasar dan membebani saham global dan mempercepat momentum pemulihan dalam dolar AS. Ini, pada gilirannya, bisa menjadi pertanda buruk bagi emas yang sensitif terhadap USD. Namun, penurunan harga dapat tetap di tengah risiko virus yang menjulang dan eskalasi AS-Cina.

Dalam jangka pendek, kenaikan harga emas yang bisa melampui 1810 bisa membuka kenaikan lebih alnjut ke 1817 hingga ke 1825.