Tanggapi Latihan Gabungan AS, Korsel dan Jepang, Korut Peringatkan akan Terjadinya Krisis Keamanan

0
97

Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang mengadakan latihan pertahanan rudal bersama pada Senin (17/4).

Latihan itu bertujuan untuk melawan persenjataan nuklir Korea Utara yang semakin berkembang.

Sebagai tanggapan, seorang pejabat tinggi militer Korea Utara memperingatkan AS bahwa hal itu berisiko dapat menyebabkan “krisis keamanan yang lebih jelas dan ancaman yang tidak dapat diatasi.” Pekan lalu, Korea Utara melakukan salah satu demonstrasi senjata paling provokatif selama bertahun-tahun dengan untuk pertama kalinya menguji terbang rudal balistik antarbenua bertenaga bahan bakar padat.

Senjata itu dianggap lebih mudah dipindahkan, lebih sulit dideteksi dan dapat langsung menarget daratan Amerika Serikat.

Angkatan Laut Korea Selatan mengatakan latihan pada Senin itu berlangsung di perairan internasional di lepas pantai timur negara itu dan berfokus pada penguasaan prosedur untuk mendeteksi, melacak, dan berbagi informasi tentang rudal balistik Korea Utara yang masuk.

Latihan angkatan laut satu hari itu melibatkan kapal perusak Aegis dari masing-masing negara.

“Tujuan latihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan tanggapan kami terhadap rudal balistik dan memperkuat kemampuan kami untuk melakukan operasi gabungan karena ancaman nuklir dan rudal Korea Utara terus meningkat,” kata Jang Do-young, juru bicara angkatan laut Korea Selatan, dalam sebuah jumpa pers.

Amerika Serikat dan Korea Selatan juga meluncurkan latihan bilateral terpisah pada Senin yang melibatkan sekitar 110 pesawat tempur, termasuk jet tempur canggih F-35, yang akan berlanjut hingga 28 April.