JAVAFX – Kepala Strategis FXTM, Hussein Sayed mengatakan hari ini bahwa prospek harga emas tetap positif. Semua indikator bullish ke Emas, baik itu sentiment sengketa perdagangan, jatuhnya imbal hasil obligasi, ketidakpastian Brexit atau prospek ekonomi yang memburuk. Dengan semua faktor tersebut, ia menilai tak cukup alasan bagi investor saat ini untuk melakukan aksi jual emas.
Sayed menambahkan bahwa potensi jual mungkin akan muncul jika ada peningkatan yang signifikan di beberapa bidang, seperti perdagangan. Dengan tidak adanya jadwal waktu untuk pembicaraan perdagangan dan data ekonomi yang mengarah ke selatan, kita dapat melihat aksi jual lebih lanjut di AS dan pasar ekuitas global karena risiko resesi terus meningkat, dan itu kemungkinan akan terus mendorong hasil Treasury AS lebih rendah, jelasnya.
Dalam perdagangan hari Rabu (04/09/2019), emas terus diperdagangkan di dekat posisi tertinggi multi-tahunnya di tengah beberapa aksi ambil untung.
Emas memang berpotensi melakukan beberapa konsolidasi menjelang pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa. Hal ini sejalan dengan meningkatnya sentimen risk on, menurut TD Securities.
“Penarikan resmi dari undang-undang ekstradisi di Hong Kong mengkatalisasi langkah risk-on yang tajam yang menghilangkan ketakutan dari pasar global, karena manajer uang melihat lebih sedikit risiko peristiwa dari Brexit dan Hong Kong,” tulis ahli strategi bank tersebut.
Pemulihan selera risiko dapat memberikan tekanan jangka pendek pada emas. Denan mempertimbangkan bahwa penentuan posisi secara agresif cenderung panjang, risiko peristiwa lebih sedikit bisa melihat emas berkonsolidasi menjelang berbagai pertemuan bank sentral pada bulan September, meskipun kilau masih menarik,” tambah mereka.
