JAVAFX – Meskipun ada pengurangan produksi dari OPEC + dan Amerika Utara dan perlahan-lahan meningkatkan permintaan, harga rata-rata minyak diperkirakan tidak jauh lebih tinggi dari harga saat ini pada tahun 2020 karena ketegangan AS dan China yang diperbarui, demikian menurut jajak pendapat bulanan Reuters di akhir Mei.
Menurut 43 analis yang disurvei, harga minyak mentah A.S. rata-rata akan sebesar $ 32,78 per barel pada tahun 2020. Harga minyak mentah Brent diperkirakan rata-rata $ 37,58 per barel. Para ahli telah menaikkan perkiraan mereka untuk kedua tolok ukur dibandingkan dengan jajak pendapat April, ketika WTI Crude diperkirakan rata-rata $ 31,47 per barel dan Brent Crude terlihat rata-rata $ 35,84 per barel. Sejauh tahun ini, harga Brent Crude telah rata-rata $ 42,37 per barel.
Harga minyak turun lebih dari 2 persen di awal perdagangan Jumat kemarin dan di jalur untuk kerugian mingguan pertama dalam lima minggu. Namun, setelah ‘April hitam’ untuk permintaan minyak dan minyak berjangka, bulan ini harga minyak telah naik hampir 40 persen, jadi meskipun berada di jalur untuk kerugian mingguan, harga berada di jalur untuk mencetak kinerja bulanan terbaik sejak Maret 1999.
Untuk harga rata-rata pada tahun 2020, analis memperkirakan pemotongan dari produsen utama di dalam dan di luar pakta OPEC + dan pemulihan permintaan untuk mendukung minyak dalam beberapa bulan mendatang. Namun, ketegangan AS-China yang diperbarui atas undang-undang keamanan baru China untuk Hong Kong telah membebani pasar ekuitas dan minyak dalam beberapa hari terakhir.
Para analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan bahwa kenaikan harga dari peningkatan fundamental dapat dibatasi oleh flare-up dalam hubungan AS-China, yang dapat merusak pemulihan ekonomi dan perdagangan pasca-coronavirus.
Awal pekan ini, Morgan Stanley mengatakan pihaknya memperkirakan Brent Crude akan diperdagangkan pada $ 40 per barel pada akhir tahun berkat pemulihan permintaan, yang telah lepas landas lebih cepat dari yang diprediksi bank.
