Survei Tankan Belum Mampu Bantu Yen

0
91

JAVAFX – Berita forex di hari Senin(2/10/2017), survei Tankan belum mampu bantu yen untuk menekan kembali dolar AS yang merupakan perdagangan awal pekan, awal bulan dan awal triwulan ke empat pada tahun ini.

Survei Tankan yang merupakan hasil olahan data Bank of Japan, untuk kali ini dilaporkan lebih baik dibandingkan periode sebelumnya dimana aktivitas bisnis di Jepang naik dari 17 menjadi 22, merupakan angka tertinggi sejak kuartal pertama 2014. Sedangkan Tankan survei untuk non-manufacturing tetap berada di angka 23, sedikit dibawah perkiraan pasar.

Survei Tankan yang mirip dengan Beige Book ini tidak dapat membantu yen untuk menekan karena investor masih khawatir dengan masa depan politik Jepang akhir-akhir ini setelah PM Shinzo Abe memajukan jadwal pemilu setahun lebih awal.

Sebelumnya, situasi panas akibat akan perangnya Korea Utara vs AS, membuat Shinzo Abe telah membubarkan Majelis Rendah Jepang pekan lalu dan pemilu Jepang di bulan ini, dimana PM Shinzo Abe harus mempersiapkan pemerintahannya serta ekonominya yang lebih kokoh dalam menghadapi ancaman perang AS-Korea tersebut. Sejauh ini Abe mendapatkan saingan ketat dari Yuriko Koike.

Situasi tersebut membuat untuk sementara USDJPY untuk bergerak menguat di level 112,81, AUDUSD untuk sementara bergerak melemah di level 0,7824, USDCNY untuk sementara bergerak menguat di level 6,6607.

Lemahnya yen sendiri masih dibayang-bayangi oleh pernyataan ketua the Fed Janet Yellen di pekan lalu yang menganjurkan kenaikan suku bunga AS ini harus tetap terjadwal dan tidak boleh tertunda. Yellen sendiri menegaskan bahwa suku bunga the Fed tetap bisa naik meskipun inflasi AS masih jauh dari target the Fed 2%. Yellen sendiri menyatakan bahwa sungguh tidak bijaksana menahan suku bunga rendah ketika inflasi rendah namun pertumbuhan yang tinggi. Inflasi AS saat ini berada di 1,4%, sedangkan pertumbuhan ekonomi di kisaran 3,0%, sedangkan suku bunga the Fed diantara 1% hingga 1,25%, sehingga ini bisa menimbulkan gejolak pemanasan ekonomi jika suku bunga masih dibawah laju inflasi, demikian ungkap Yellen.

Pelemahan yen sendiri masih dikategorikan normal-normal saja dengan tetap bertahan di atas level ¥109 dan dibawah level ¥113. Tidak kondusifnya situasi politik di Eropa dan Jepang tentu masih membantu greenback untuk menekan mata uang utama dunia di hari ini, sambil menantikan data-data aktivitas pabrikan di dunia termasuk di Jepang sendiri tadi pagi yang dilaporkan juga ikut membaik.

Sumber Berita: Investing, MarketWatch, Reuters, Bloomberg
Sumber gambar: Business Insider