JAVAFX – Supremasi dolar AS mulai terlihat lagi pada perdagangan pasar uang Asia Pasifik hingga jelang siang hari ini, di mana kondisi ini timbul seiring konflik politik di Inggris dan situasi perang dagang yang makin panas.
Merujuk pada perdagangan sebelumnya, pergerakan dolar AS mengalami tekanannya dari beberapa mata uang utama dunia lainnya, sehingga hal ini mengakibatkan EURUSD ditutup menguat di level 1,1750, GBPUSD ditutup melemah di level 1,3255, AUDUSD ditutup menguat di level 0,7464 dan USDJPY ditutup menguat di level 110,84.
Dan untuk sementara di siang ini, EURUSD bergerak di level 1,1742, GBPUSD bergerak di level 1,3234, AUDUSD di level 0,7469 dan yen di level 111,12.
Kondisi yen kali ini melemah terhadap dolar AS lagi setelah inflasi di China kembali meningkat disertai pula harga komoditas yang mulai merangkak naik, sehingga potensi aksi borong dolar AS tidak terhindarkan.
Potensi kebijakan Presiden Trump untuk memberikan tarif proteksi terhadap sistem perdagangannya dengan telah membuat beberapa negara tujuan proteksi dan ramai-ramai juga melakukan tindakan balasan berupa pemberian tarif juga terhadap barang-barang asal AS. Kondisi ini sungguh membuat prihatin bagi China sendiri karena khawatir dengan tingginya harga barang maka daya beli akan berkurang. Bank sentral China pun langsung memberikan suntikan dana persiapan antisipasi likuiditas pasar uang jika diperlukan ketika pasar serapannya berkurang.
Trump menegaskan bahwa kebijakan proteksi tersebut tidak hanya berlaku kepada China saja, namun juga ke seluruh dunia selama pihak tersebut telah menganggu kedaulatan produk asal AS. Situasi ini menjadi lebih jelas sekarang bahwa situasi perang dagang bisa melanda ke seluruh dunia. Kondisi ini nantinya bisa membuat dolar AS menunjukkan diri sebagai supremasi dari kata uang utama dunia.
Kondisi ini tentu membuat indeks dolar mulai menunjukkan diri sebagai mata uang utama dunia karena kebijakan proteksi tersebut telah mengakibatkan surat hutang AS kembali dicari investor. Sejak semalam imbal hasil 30 tahun AS sudah merangkak naik, apalagi didukung oleh pasar ekuitasnya yang sedang memberikan laporan keuangan yang bagus, makin menambah semangat bagi penguatan indeks dolar.
Didukung konflik politik di Inggris dengan mundurnya beberapa pejabat negosiator Brexit, makin menambah peluang bagi indeks dolar untuk menekan mata uang utama dunia khususnya pound karena dapat dipastikan Hard Brexit tidak akan terjadi dan Soft Brexit menjadi pilihan utama Inggris dan ini tidak bersahabat dengan pergerakan pound.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi