Sejak pagi tadi, Australia telah merilis beberapa data ekonominya yaitu data penjualan ritel, neraca berjalan dan suku bunga Australia. Penjualan ritel Australia mengalami penurunan dari 0.3% menjadi -0.1%, di bawah ekspektasinya 0.2%. Di saat ekonomi Australia terkena dampak secara langsung dari melambatnya ekonomi Cina akibat perang dagang antara AS dan Cina, maka tidak heran bila penjualan ritel pun menurun dan hal ini pula yang menjadi pendorong untuk bank Sentral memangkas suku bunganya dari 1.50% menjadi 1.25%. Hal ini telah membuat AUDUSD yang sempat menguat dari level 0.69575 ke level 0.69922 akibat menurunnya deficit neraca berjalan Australia dari -6.3 Milyar menjadi -2.9 Milyar, akhirnya kembali terkoreksi turun menuju level 0.69646.
Namun, pergerakan AUDUSD diprediksi masih ada dalam pengaruh pernyataan Bullard yang mengatakan bahwa The Fed berencana untuk menurunkan suku bunganya akibat turunnya inflasi dan semakin menguatnya perang dagang antara AS dan Cina. Sampai saat ini, Dolar indeks diprediksi masih akan melemah menuju level 96.90-97.00 dan hal ini diprediksi dapat terus mempengaruhi AUDUSD untuk terus menguat menuju resisten satu hingga resisten dua di level 0.69957-0.70162.