Stok Pasokan Menumpuk, Harga Minyak Terkapar

0
79

JAVAFX – Pada perdagangan di bursa komoditi, harga minyak mentah berjangka pada Senin (10/2) memperpanjang penurunan mereka dari puncak tertinggi diawal bulan Januari di atas $70 karena meningkatnya stok pasokan yang menjulang di pasar setelah penyebaran wabah virus corona corona yang melanda permintaan di Cina, importir minyak terbesar di dunia.

Minyak mentah Brent (LCOc1) terpantau merosot 38 sen, $53,63 per barel dan berada di$ 54,09. Minyak West Texas Intermediate AS turun 38 sen menjadi $49,94 per barel setelah mencapai level terendah $49,56.

Komisi Kesehatan China seperti dilansir AFP mencatat ada 2.618 kasus baru yang terdeteksi di Hubei, pusat berjangkitnya virus sehingga jumlah keseluruhannya di provinsi itu menjadi 29.631 kasus. Jumlah korban yang meninggal dunia karena akibat terjangkit virus corona di Provinsi Hubei, China, hingga berita ini dirilis pada hari Senin (10/2) kini bertambah 91 orang dengan total 871 kematian, demikian komisi kesehatan provinsi itu dalam pernyataan di lamannya. Sebagian besar dari korban tewas baru itu terjadi di Ibu Kota Hubei di Wuhan, tempat virus itu diyakini bermula.

Meningkatnya penyebaran virus corona membuat pemerintah China berencana menambah tiga rumah sakit darurat untuk kebutuhan perawatan. Rumah sakit darurat yang akan dibangun kali ini merupakan bangunan stadion dan ruang pameran yang berada di Distrik Jianghan, Wuchang, dan Dongxihu.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia, yang dikenal sebagai kelompok OPEC +, menyarankan untuk sementara mengurangi produksi sebesar 600.000 barel per hari (bpd). Harga minyak telah turun lebih dari seperlima sejak wabah virus corona yang berasal dari kota Wuhan di Cina.

“Kami mendukung gagasan ini,” kata Sergei Lavrov, Menteri Luar Negeri Rusia, ketika ditanya tentang proposal tersebut pada konferensi pers di Mexico.

Presiden Cina Xi Jinping menyatakan “perang rakyat” terhadap wabah virus itu di provinsi Hubei China, tempat Wuhan berada, 69 kematian baru, dengan total korban jiwa di negara itu lebih dari 600. Dampak virus corona pada pasar minyak sebagian besar tetap merupakan menurunnya permintaan China dengan melemahnya permintaan bahan bakar jet serta pemangkasan pertumbuhan ekonomi.

Pedagang minyak juga mengatakan mereka khawatir pengurangan yang diusulkan tidak akan cukup untuk memperketat pasar global.