Sterling Terseok Di Tengah Berbagai Sentimen

0
263

Sterling terseok setelah menghadapi tekanan cukup kuat, memangkas kenaikan dari level atas intraday di sekitar level 1.2080, yang berpotensi menjadi penurunan pertama dalam tiga hari, bahkan saat suasana libur pasar Inggris dan AS membatasi pergerakan langsung pasangan Cable.

Beberapa hal negatif seputar Inggris tampaknya melemahkan mata uang inggris itu. Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak mendorong rencana perombakan sistem pengasuhan anak, sementara aksi mogok buruh Inggris yang menuduh pemerintah melakukan sabotase & mengatakan mereka memiliki kekuatan finansial memaksa sterling terus melemah.

Sementara itu, data ekonomi AS yang suram dan konsolidasi di akhir tahun menyeret Indeks Dolar AS dan memperbarui level terendah tujuh bulan di sesi sebelumnya dan berpotensi membatasi penurunan sterling.

Selanjutnya data indeks PMI akhir aktivitas Inggris untuk Desember dan laporan tenaga kerja AS untuk Desember akan menjadi fokus yang sangat penting bagi para pelaku pasar untuk melihat arah yang jelas. Juga menjadi fokus penting pasar, Risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) terbaru di tengah penolakan Fed terhadap bias dovish.