JAVAFX -Recovery USD sejak sesi Asia hingga pasar Eropa pada hari kedua pekan ini, nampaknya tersendat saat memasuki zona waktu pasar New York, menyusul nuansa risk appetites, yang kembali menyeruak dipelopori para trader dari Amerika Utara, sebagaimana dilaporkan oleh (poundsterlinglive.com).
Dan momentum tersebut dimanfaatkan oleh Sterling yang melejit sendirian pada saat mata uang utama lainnya terkoreksi. Sterling melibas The Greenback lebih dari setengah persen dan tampil dominan terhadap semua rival lainnya, sebagaimana terdeteksi pada pergerakan GBPJPY dan GBPAUD.
Prestasi yang ditorehkan Sterling terhadap USD pada sesi transaksi pasar New York hari ini, dipengaruhi sentimen negatif berkenaan dengan pembicaraan Brexit pekan ini.
Dari dimensi teknikal, sebagaimana tersaji pada grafik H4, dua candle terakhir yang berpola bullish mengindikasikan ritme bullish GBPUSD masih terjaga dan berpotensi mendobrak resisten krusial 1.26097
Ekstensi kontrol buyers di atas 1.26097, kian mempertegas momentum bullish GBPUSD dengan target selanjutnya 1.26897 dan 1.27540.Target optimal menguji resisten kuat short term, 1.28129
Sebaliknya, jika skenario tersebut gagal, lantas GBPUSD tertekan di bawah 1.25205, rentan menuju support 1.24903 dan support kuat short term pada area 1.24608-1.24306.
Secara general, selama GBPUSD konsisten melaju di atas level 1.25000, maka perspektif bias bullish short term masih berlaku dan aksi buy dan buy stop menjadi opsi yang cukup rasional