Sterling Inggris stabil di awal perdagangan sesi Jumat, menuju kenaikan mingguan terhadap dolar, setelah data penjualan ritel yang lebih baik dari perkiraan membuat investor optimis tentang prospek pemulihan ekonomi Inggris.
Penjualan ritel Inggris melonjak pada bulan April, dengan volume penjualan melonjak 9,2% pada basis bulanan, dua kali lipat dari perkiraan rata-rata ekonok dalam jajak pendapat Reuters.
Kejutan data melihat sterling melonjak hingga ke level $1,4201, meski pergerakan itu tidak berlanjut. pound turun 0,1% terhadap dolar AS berada di $1,41730. Terhadap euro, sterling stabil di 86,17 pence per euro.
Inflasi Inggris lebih dari dua kali lipat pada bulan April dan pengangguran Inggris secara tak terduga turun antara Januari dan Maret, data yang dirilis minggu ini menunjukkan.
Perhatian pasar sekarang beralih ke data PMI Inggris, yang akan dirilis pada 0830 GMT.
Sterling naik di atas level kunci $1,42 pada hari Selasa untuk pertama kalinya sejak Februari, didorong oleh kombinasi pelemahan dolar dan perkiraan pemulihan ekonomi Inggris yang lebih cepat.
Sterling Inggris stabil di awal perdagangan sesi Jumat, menuju kenaikan mingguan terhadap dolar, setelah data penjualan ritel yang lebih baik dari perkiraan membuat investor optimis tentang prospek pemulihan ekonomi Inggris.
Penjualan ritel Inggris melonjak pada bulan April, dengan volume penjualan melonjak 9,2% pada basis bulanan, dua kali lipat dari perkiraan rata-rata ekonok dalam jajak pendapat Reuters.
Kejutan data melihat sterling melonjak hingga ke level $1,4201, meski pergerakan itu tidak berlanjut. pound turun 0,1% terhadap dolar AS berada di $1,41730. Terhadap euro, sterling stabil di 86,17 pence per euro.
Inflasi Inggris lebih dari dua kali lipat pada bulan April dan pengangguran Inggris secara tak terduga turun antara Januari dan Maret, data yang dirilis minggu ini menunjukkan.
Perhatian pasar sekarang beralih ke data PMI Inggris, yang akan dirilis pada 0830 GMT.
Sterling naik di atas level kunci $1,42 pada hari Selasa untuk pertama kalinya sejak Februari, didorong oleh kombinasi pelemahan dolar dan perkiraan pemulihan ekonomi Inggris yang lebih cepat.