GBPUSD untuk pertama kalinya dalam lima hari melemah karena dolar AS Kembali menguat. Pasangan mata uang ini juga akan terpengaruh terhadap perkembangan Brexit yang sedang berlangsung dan tagihan pasar internal. Pound diperdagangkan pada 1,2840 terhadap dolar AS, di bawah tertinggi minggu ini di 1,2934.
Hari ini, GBPUSD kemungkinan akan bereaksi ringan terhadap data final PDB kuartal kedua Inggris. Pasalnya, data kali ini hampir dipastikan sama dengan apa yang dirilis Kantor Statistik Nasional (ONS) pada Agustus lalu. Angka tersebut menunjukkan bahwa ekonomi Inggris mengalami kontraksi sebesar 20,4% pada kuartal tersebut setelah melemah sebesar 2,2% pada kuartal pertama. Selanjutnya, ini menyebabkan penurunan tahunan sebesar 21,7%.
GBPUSD ini juga akan bereaksi terhadap data indeks harga rumah (HPI). Dalam sebuah survei analis memperkirakan indeks harga rumah Inggris akan menunjukkan kenaikan 0,5% pada September setelah naik 2,0% pada bulan sebelumnya. Hasil akan membawa harga rumah lebih tinggi 4,5% secara tahunan.
Dalam grafik harian GBPUSD menguat dalam empat hari berturut-turut, sterling naik dari level terendah minggu lalu di 1,2674 dan menyentuh level tertinggi pada Senin di level 1,2929. Dalam grafik H4, RSI menunjukkan tren bearish dan mencoba menembus angka 50. Jika tren penurunan berlanjut, GBPUSD berpeluang menuju level resistance 1.2829 dan level support level selanjutnya di level 1.2786. Jika mampu menguat, GBPUSD berpeluang menuju level resistance terdekat di 1.2786 dengan level resistance selanjutnya di level 1.2893.