George Soros menilai penguatan tajam dollar AS karena semakin kuatnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS di bulan Juni serta optimisme akan terjadinya pertemuan Trump dan Kim Jong Un di Singapura pada 12 Juni 2018 yang membuat hengkangnya dana asing dari negara berkembang, akan mendorong terjadinya krisis finansial besar lainnya. Soros juga mengingatkan, Uni Eropa saat ini juga menghadapi ancaman yang akan segera terjadi karena pemutusan kesepakatan nuklir dengan Iran dan “kehancuran” aliansi antara Uni Eropa dan AS akan berdampak negatif pada ekonomi Eropa.
Peringatan keras dari Soros ini muncul karena imbal hasil obligasi Italia telah melonjak ke posisi tertinggi beberapa tahun terakhir sehingga semakin menambah pengeluaran pemerintah di Italia. Terlebih lagi, belum adanya pemerintahan yang kuat semenjak Pemilu bulan Maret lalu, membuat terjadi kekosongan pemerintahan. Selain itu, negara-negara berkembang utama -termasuk Turki dan Argentina- sedang berjuang untuk menahan kejatuhan ekonomi akibat inflasi yang tinggi.
Bila dilihat dari analisa mingguannya, pernyataan Soros ini didukung juga dengan analisa teknikal tersebut yang melihat bahwa EURUSD diprediksi akan terus melemah menuju target mingguannya pada support satu di level 1.15862 bahkan dapat terus melemah menuju support dua di level 1.15233.
Hubungi JAVAFX :
Phone / WhatsApp : 082116448874
Apakah Anda membutuhkan informasi Training JAVAFX, Introducer Broker – IB, belajar forex, teknikal forex, signal forex, strategi forex dan analisa forex untuk melakukan transaksi trading forex, trading emas, trading oil, trading index minggu ini? Segera Hubungi Analis JAVAFX
Author : Lien Doe Zhang