JAVAFX – Sisi positif harga emas masih muncul sesaat pasca Fed minutes pada perdagangan Rabu kemarin dan mampu menciptakan situasi belinya yang ada dengan kembali lagi berada di atas level psikologis $1200nya.
Krisis Turki dengan tarif baru bagi impor logam sempat membuat pasar global kebingungan di mana kriris ini membuat pasar khawatir terhadap masa depan ekonomi global dan bisa menggoyang ekonomi negara lainnya. Namun rupanya Presiden Trump resah melihat dolar AS terus menguat sehingga mengeluarkan kritikan kepada pasar sehingga membuat mata uang AS terkoreksi besar.
Trump mengkritik kebijakan the Fed yang gemar menaikkan suku bunganya sehingga mata uangnya terus menguat. Pihak diluar AS seperti China menurut Trump telah melakukan manipulasi mata uangnya demi mendapatkan keuntungan besar di saat the Fed menaikkan suku bunganya. Kritikan Trump sebetulnya bukan yang pertama dilakukannya, di mana 2 bulan lalu pernyataan mirip pernah terlontarkan juga sehingga ada upaya emas dibeli dengan jumlah yang besar kala itu. Dan rupanya kritikan itu obat manjur bagi pulihnya harga emas jelang Jackson Hole simposium.
Hasil Fed minutes juga sempat membuat pasar emas ragu di mana the Fed masih ingin menaikkan suku bunganya karena aktivitas ekonomi AS bisa menekan inflasinya makin tinggi sehingga khawatir ekonomi akan memanas jika tidak menaikkan suku bunganya. Namun dalam minutes juga disampaikan kekhawatiran bank sentral AS tersebut terhadap masa depan perdagangan AS yang masih belum aman.
Hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $2,50 atau 0,21% di level $1202,50 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak September di Comex ditutup melemah $0,03 atau 0,21% di level $14,74 per troy ounce.
Emas sebagai salah satu instrumen investasi pertahanan nilai aset selama masa ketidakpastian ekonomi sempat gagal berfungsi dengan semestinya, karena investor beralih langsung dengan mencari aset berlatar belakang dolar AS yang lebih menjanjikan. Dalam sepekan sebelumnya, harga emas sudah turun hampir 3% atau 10% dalam tahun ini, dan memang cukup sulit bergerak positif jika masalah perang tarif dan suku bunga the Fed selalu menghalanginya.
Dan kesempatan beli emas juga karena pasar sedang mempertanyakan kinerja ekonomi AS di kuartal ini ketika perang tarif terjadi. Apalagi Trump terus mempertanyakan serius bagaimana kalau the Fed tidak menaikkan suku bunganya lagi di tahun ini.
Untuk perdagangan sebelumnya di bursa saham Wall Street bisa ditutup negatif di mana bursa DowJones turun 0,34%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami pelemahannya sebesar 0,14% di level 95,127. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas, yaitu data aktivitas pabrikan dan jasa di zona euro, Inggris dan AS serta dimulainya Jackson Hole simposium.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi