Sisi Positif Harga Emas Lebih Dipertanyakan

0
111

JAVAFX – Sisi positif harga emas lebih dipertanyakan pasca Jerome Powell dan Trump berbicara pada perdagangan hari ini di mana potensi munculnya aksi jual lanjutan memang diperjelas dengan melihat pergerakan data ekonomi AS yang lebih bagus.

Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan sebelumnya, kondisi greenback berhasil memberikan tekanannya kepada emas, sehingga hal ini masih membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $5,70 atau 0,47% di level $1205,80 per troy ounce.

Seperti kita ketahui bahwa pada perdagangan sebelumnya, harga emas kurang berhasil membaik kembali untuk menciptakan dorongan belinya, namun masih berada di atas level psikologis $1200 per troy ounce. Secara sepekan lalu saja, harga emas bisa naik hampir 3%, dimana ruang beli sudah mulai muncul kembali seiring dengan kritikan Trump terhadap cara kerja the Fed dan ditambah lagi dengan pernyataan Powell di Jackson Hole saat itu.

Sebetulnya penguatan harga emas juga tidak bisa berlangsung lama dan besar karena pengaruh akan naiknya suku bunga the Fed serta perang dagang membuat kondisi tersebut terbatas. Pemberi ruang penurunan harga emas juga masih bisa muncul lagi karena keinginan kenaikan suku bunga the Fed sulit untuk dibendung jika data ekonomi AS membaik seperti semalam yaitu data sentimen konsumen dan data pertumbuhan ekonomi serta inflasi AS yang membaik, makin menguatkan sinyal kenaikan suku bunga the Fed.

Isyarat kuat inilah yang akan selalu menahan jalan kenaikan emas lagi yaitu sinyal bahwa The Fed menekankan bahwa kinerja ekonomi AS terasa lebih kuat daripada sebelumnya dan diperkirakan ruang kenaikan suku bunga bisa dilakukan pada rapat selanjutnya. Terlihat memang pertumbuhan ekonomi AS masih bisa membaik maka kesempatan naiknya suku bunga the Fed memang masih terbuka lebar.

Seperti semalam data pertumbuhan AS masih ada ruang perbaikannya, berbeda dengan China yang akan turun, inilah yang bisa sedikit menghambat membaiknya emas jika data China memburuk. Namun sinyal pernyataan Powell agar dolar AS tidak menguat terlebih dahulu dengan menyatakan bernada dovish, seakan memberi arti bahwa, dukungan keinginan Trump memang harus diutamakan ke pasar daripada kenaikan suku bunga the Fed, yaitu kembali menguatnya harga emas akan didukung pasar. Namun seberapa kuatkah keinginan dengan kenyataan, adalah pergerakan pasar lah yang menentukannya.

Data ekonomi akan menjadi titik pergerakan harga emas di akhir pekan ini, jika memang ada peluang data ekonomi AS membaik, maka emas masih bisa terkoreksi lebih besar.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi