JAVAFX – Sis beli emas masih sulit muncul dikala data ekonomi AS akan rilis pada perdagangan hari ini di mana potensi munculnya aksi jual kembali memang diperjelas dengan melihat pergerakan mata uang AS yang masih bisa menguat.
Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan sebelumnya, kondisi greenback berhasil mengalami tekanannya dari emas, sehingga hal ini masih membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $2,70 atau 0,23% di level $1201,80 per troy ounce.
Seperti kita ketahui bahwa pada perdagangan sebelumnya, harga emas sedikit berhasil membaik kembali untuk menciptakan dorongan belinya, dan berhasil dikirim lagi ke atas level psikologis $1200 per troy ounce. Secara umum, harga emas masih bisa naik dimana ruang beli sudah mulai muncul kembali seiring dengan kritikan Trump terhadap cara kerja the Fed dan ditambah lagi dengan pernyataan Powell di Jackson Hole pekan lalu. Dan kali semalam penguatan emas didukung oleh pelemahan greenback akibat persetujuan awal Brexit.
Sebetulnya penguatan harga emas juga tidak bisa berlangsung lama dan besar karena pengaruh akan naiknya suku bunga the Fed serta perang dagang membuat kondisi tersebut terbatas. Pemberi ruang penurunan harga emas juga masih bisa muncul lagi karena keinginan kenaikan suku bunga the Fed sulit untuk dibendung jika data ekonomi AS membaik.
Seperti beberapa hari lalu data manufaktur AS ternyata dilaporkan mengalami kenaikan begitu juga data pertumbuhan ekonominya, semakin mendukung keinginan akan naiknya suku bunga the Fed bulan ini.
Muncul isyarat kuat terhadap jalan penurunan emas lebih besar yaitu sinyal bahwa The Fed menekankan bahwa kinerja ekonomi AS terasa lebih kuat daripada sebelumnya dan diperkirakan ruang kenaikan suku bunga bisa dilakukan pada rapat selanjutnya. Dalam upayanya menekan pergerakan penguatan dolar AS, diharapkan data neraca perdagangan Australia hari ini ada kejutan di mana setelah sekian lama kinerja Australia kurang menggembirakan.
Sinyal pertumbuhan ekonomi China yang akan turun memang sudah menyulitkan Australia, namun desakan harga yang mulai terasa naik serta keinginan Trump agar ada pihak diluar AS yang berani menggerakkan pelemahan dolar AS, maka kondisi ini akan menjadi kejutan di perdagangan hari ini. Apalagi diharapkan pergerakan mata uang negara berkembang diharapkan ada perlawanan lebih besar lagi hari ini pasca merebaknya Brexit.
Sinyal pernyataan Powell agar dolar AS tidak menguat terlebih dahulu dengan menyatakan bernada dovish, seakan memberi arti bahwa, dukungan keinginan Trump memang harus diutamakan ke pasar daripada kenaikan suku bunga the Fed, yaitu kembali menguatnya harga emas akan didukung pasar. Namun seberapa kuatkah keinginan dengan kenyataan, adalah pergerakan pasar lah yang menentukannya.
Masalah tarif kemungkinan besar masih menjadi penghalang emas untuk membaik lebih besar karena masalah tarif bisa menjadi penyebab inflasi. Inflasi tinggi itu berarti suku bunga the Fed gampang naik. Harapannya bahwa data ADP payroll hari ini bisa terkoreksi sehingga ada harapan bagi emas untuk menguat lebih besar.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi