JAVAFX – Sisi beli emas diperkirakan muncul disaat pengaruh kriris Turki makin hilang pada perdagangan hari ini di mana potensi munculnya aksi beli kembali memang bisa terlihat, dengan melihat pergerakan pasar uang yang mulai agak tenang dengan mulai tertekannya greenback.
Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan sebelumnya, kondisi greenback memberikan tekanannya, sehingga hal ini masih membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $0,80 atau 0,05% di level $1181,00 per troy ounce.
Seperti kita ketahui bahwa pada perdagangan sebelumnya, harga emas masih dalam tekanan jualnya di mana harga emas masih berada untuk ditutup di kisaran level terendahnya dalam 18 bulan terakhir dan diperdagangkan masih di bawah level psikologis $1200 per troy ounce untuk hari keduanya. Secara sepekan ini saja, harga emas sudah turun hampir 3%, namun sisi beli sudah mulai muncul kembali seiring dengan mulai menguatnya Lira dan mata uang utama dunia lainnya terhadap dolar AS.
Sebetulnya penguatan harga emas juga tidak bisa berlangsung lama dan besar karena pengaruh akan naiknya suku bunga the Fed serta perang dagang membuat kondisi tersebut terbatas. Pemberi ruang penurunan harga emas juga masih dikarenakan perubahan pandangan ekonomi dari bank sentral AS menjadi salah satu penyebab harga emas kedepannya bisa tertahan kenaikannya.
The Fed menekankan bahwa kondisi tenaga kerja dan aktivitas ekonomi AS terasa lebih kuat daripada sebelumnya dan diperkirakan ruang kenaikan suku bunga bisa dilakukan pada rapat selanjutnya. Isyarat kuat inilah yang akan selalu menahan jalan kenaikan emas lagi. Bila memang pertumbuhan ekonomi AS benar naik maka kesempatan naiknya suku bunga the Fed masih terbuka lebar. Apalagi Trump terus menekan negara-negara lain yang dianggapnya telah merugikan AS dalam masalah kebijakan perdagangannya.
Sebetulnya sisi perang dagang yang mendatangkan inflasi, seringkali membuat dampak kurang bagus ke emas karena ketika inflasi meninggi, investor melihat kenaikan suku bunga the Fed makin mudah naik sehingga ini jalan buruk bagi emas. Hari ini kita akan melihat pengaruh buruk krisis Turki yang terlihat mulai menghilang dengan belum pulihnya pasar uang lagi sehingga ada kesempatan buyback emas di saat dolar AS juga masih melemah.
Bantuan Qatar sebesar $15 milyar tampaknya sudah membuat pasar uang sedikit tenang dan diperkirakan greenback mengalami koreksinya kali ini sehingga emas bisa memanfaatkan buybacknya kembali pasca tekanan tipis semalam. Namun penguatan emas yang akan terjadi juga tidak akan besar, mengingat kondisi fundamental ekonomi AS masih membaik lagi, sehingga batas beli emas memang masih ada hanya memanfaatkan momentum koreksi greenback sejenak.
Harapannya bahwa delegasi China berhasil membuat sebuah kesepakatan dagang baru dengan Presiden Trump pada bulan ini sehingga potensi perang dagang bisa dikurangi frekwensinya sehingga gejolak jual harga emas juga semakin hilang.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi