JAVAFX – Sisi beli emas masih bisa muncul jika data ekonomi AS akan memburuk pada perdagangan hari ini di mana potensi munculnya aksi beli kembali memang diperjelas dengan melihat pergerakan mata uang AS yang masih bisa melemah.
Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan sebelumnya, kondisi greenback berhasil mengalami tekanannya dari emas, sehingga hal ini masih membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $4,30 atau 0,36% di level $1205,60 per troy ounce.
Seperti kita ketahui bahwa pada perdagangan sebelumnya, harga emas sedikit berhasil membaik kembali untuk menciptakan dorongan belinya, dan berhasil bertahan di atas level psikologis $1200 per troy ounce. Secara umum, harga emas masih bisa naik dimana ruang beli sudah mulai muncul kembali seiring dengan kritikan Trump terhadap cara kerja the Fed dan ditambah lagi dengan pernyataan Powell di Jackson Hole pekan lalu. Dan kali semalam penguatan emas didukung oleh pelemahan greenback akibat data ADP payroll yang turun sehingga pasar menyikapi bahwa data nonfarm payroll yang akan rilis nanti malam juga akan memburuk.
Sikap ini membuat pasar sedikit ragu terhadap kinerja ekonomi AS selanjutnya. Jika terus membaik maka mata uang AS akan teru smenguat. Sebetulnya penguatan harga emas juga tidak bisa berlangsung lama dan besar karena pengaruh akan naiknya suku bunga the Fed serta perang dagang membuat kondisi tersebut terbatas. Pemberi ruang penurunan harga emas juga masih bisa muncul lagi karena keinginan kenaikan suku bunga the Fed sulit untuk dibendung jika data ekonomi AS membaik.
Seperti beberapa hari lalu data manufaktur AS ternyata dilaporkan mengalami kenaikan begitu juga data pertumbuhan ekonominya, semakin mendukung keinginan akan naiknya suku bunga the Fed bulan ini. Dan klaim pengangguran mingguan yang menjadi penentu data nonfarm payroll, dalam 4 pekan terakhir selalu mengalami penurunan klaim sehingga sisi pertumbuhan tenaga kerja AS masih terjaga tinggi.
Muncul isyarat kuat terhadap jalan penurunan emas lebih besar yaitu sinyal bahwa The Fed menekankan bahwa kinerja ekonomi AS terasa lebih kuat daripada sebelumnya dan diperkirakan ruang kenaikan suku bunga bisa dilakukan pada rapat selanjutnya.
Sinyal pertumbuhan ekonomi China yang akan turun memang sudah menyulitkan Australia dan negara-negara berkembang lainnya, namun desakan harga yang mulai terasa naik serta keinginan Trump agar ada pihak diluar AS yang berani menggerakkan pelemahan dolar AS, maka kondisi ini akan menjadi kejutan di perdagangan hari ini. Apalagi diharapkan pergerakan mata uang negara berkembang diharapkan ada perlawanan lebih besar lagi hari ini jelang rilis data nonfarm.
Masalah tarif kemungkinan besar masih menjadi penghalang emas untuk membaik lebih besar karena masalah tarif bisa menjadi penyebab inflasi. Inflasi tinggi itu berarti suku bunga the Fed gampang naik. Harapannya bahwa data nonfarm payroll hari ini bisa terkoreksi sehingga ada harapan bagi emas untuk menguat lebih besar.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi