Sidang pemakzulan kedua yang bersejarah terhadap mantan presiden Donald Trump akan dimulai pada hari ini, Selasa (9/2), di Senat Amerika.
Trump dituduh telah menghasut penyerbuan ke gedung Kongres pada 6 Januari lalu.
Saat itu, ia mendorong para pendukungnya untuk mendatangi langsung anggota-anggota Kongres yang akan memberikan sertifikasi bahwa calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden sebagai pemenang pemilu presiden November lalu.
Demonstrasi itu berubah menjadi kerusuhan ketika sekitar 800 orang pendukung Trump menyerbu aparat berwenang di Kongres, mendobrak pintu dan jendela, menggeledah sejumlah kantor anggota Kongres dan bentrok dengan polisi.
Lima orang tewas, termasuk seorang polisi gedung Kongres.
Kematian polisi itu kini sedang diselidiki sebagai kasus pembunuhan dan seorang perusuh yang tewas ditembak polisi.
Seratus senator – 50 dari Partai Republik dan 50 dari Partai Demokrat – yang akan menjadi juri dalam sidang itu berada dalam posisi unik.
Banyak dari mereka adalah saksi kerusuhan pada 6 Januari itu, ketika mereka melarikan diri dari ruang Senat demi keselamatan mereka.
Untuk mencapai keputusan, dibutuhkan dua per tiga suara di Senat.
Jika diasumsikan seluruh anggota Partai Demokrat mendukung pemakzulan untuk menghukum Trump, masih dibutuhkan 17 suara anggota Partai Republik untuk melawan Trump yang adalah mitra mereka di partai itu guna mencapai keputusan tersebut.
Trump hampir dapat dipastikan akan dibebaskan, sama seperti ketika satu tahun lalu ia dituduh meminta presiden Ukraina untuk menggali lebih dalam tentang Biden menjelang pemilu presiden November lalu.
Namun demikian apapun hasilnya Trump adalah satu-satunya presiden dalam sejarah Amerika selama lebih dari dua abad, yang dimakzulkan dua kali.
Seminggu setelah penyerbuan gedung Kongres itu, DPR dengan suara 232 banding 197.
Sepuluh anggota Partai Republik ikut bergabung memberi suara dengan Partai Demokrat yang menuduh Trump “memicu terjadinya pemberontakan itu.” Pada 20 Januari Biden dilantik menjadi presiden ke-46 Amerika.
Trump, yang sudah tidak lagi menjabat, untuk terakhir kalinya terbang dengan Air Force One ke kediamannya di Florida, di mana ia menetap hingga saat ini.
Trump menolak permintaan Partai Demokrat untuk memberikan kesaksian dalam sidang pemakzulan itu dan diperkirakan tidak akan menghadirinya.
Sidang ini dapat berlangsung hingga satu minggu atau lebih.