Harga emas naik untuk hari kedua berturut-turut pada Rabu, juga menjadi pergerakan positif hari kelima dalam enam hari sebelumnya. Menyentuh rekor tertinggi baru, emas bergerak di kisaran area 3283-3,295 selama sesi Asia dan masih berpotensi lanjutkan kenaikannya menembus ke atas area 3300.
Logam mulia itu terus mendaki rekor tertinggi baru hingga memasuki sesi Eropa, mengincar level 3.300 untuk ditembus karena ketidakpastian terkait perdagangan terus mendorong permintaan untuk aset-aset safe haven tradisional. Selain itu, kekhawatiran resesi AS dan meningkatnya penerimaan bahwa prospek pelonggaran kebijakan yang lebih agresif oleh Federal Reserve (Fed) ternyata menjadi faktor lain yang berkontribusi dalam mendorong arus ke logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.
Reaksi awal pasar terhadap keputusan Presiden AS Donald Trump minggu lalu untuk menghentikan sementara tarif resiprokal selama 90 hari memudar dengan cepat di tengah perubahan yang jga cukup cepat dalam pengumuman kebijakan. Selain itu, investor uga masih tidak yakin tentang potensi kejatuhan ekonomi di tengah kekacauan tarif AS yang sedang berlangsung, yang terus menopang permintaan safe-haven logam mulia tersebut.
Ekspektasi pelonggaran kebijakan yang lebih agresif oleh Federal Reserve (Fed) pada tahun 2025 menjadi faktor lain yang menguntungkan harga Emas tanpa imbal hasil. Sementara itu, Dolar AS masih merana di dekat level terendah sejak April 2022 yang disentuh minggu lalu di tengah berkurangnya kepercayaan terhadap para pembuat kebijakan AS dan melemahnya kepercayaan terhadap ekonomi AS. Sehingga, kondisi ini berkontribusi besar dalam mendorong arus pasar ke arah emas dan tetap mendukung momentum positif.
Meski melemahnya dolar AS terkesan tidak terpengaruh oleh kondisi jenuh beli, di tengah para pelaku saat ini menantikan komentar dari Ketua Fed Jerome Powell, juga perlu diwaspadai adanya potensi koreksi emas yang telah mencatat kenaikan yang cukup menakjubkan sejak pembukaan perdagangan hari ini.