Minggu ini, para investor berpendapat bahwa BoE mungkin akan menaikkan suku bunga hingga 6% tahun ini, jauh di atas Federal Reserve AS atau Bank Sentral Eropa, dan mencapai level yang belum pernah terjadi di Inggris sejak tahun 2000.
Gubernur BoE, Andrew Bailey, mengatakan kepada komite parlemen pada Selasa bahwa butuh “waktu yang lebih lama dari yang diharapkan” untuk inflasi turun dan pasar tenaga kerja “sangat ketat”.
Bailey mengemukakan hal tersebut setelah data resmi menunjukkan bahwa upah dasar dalam tiga bulan hingga April meningkat 7,2% secara tahunan – level tercepat sepanjang sejarah, kecuali pada periode ketika data terganggu oleh pandemi COVID-19.
Meski upah masih mengalami penurunan jika disesuaikan dengan inflasi, angka-angka ini menyebabkan pasar meningkatkan spekulasi atas kenaikan suku bunga BoE dan mendorong yield obligasi pemerintah dua tahun mencapai level tertinggi sejak tahun 2008 di tengah BoE menghadapi tiga tantangan besar dalam menentukan seberapa besar pengetatan suku bunga yang perlu dilakukan.
Pertama, struktur pasar hipotek di Inggris telah berubah sejak siklus pengetatan terakhir pada tahun 2006-2007. Lebih sedikit rumah tangga memiliki hipotek dan lebih banyak yang menggunakan suku tetap, sehingga saluran penting untuk pengaruh suku bunga yang lebih tinggi terhadap ekonomi sekarang beroperasi dengan keterlambatan.
Kedua, belum jelas seberapa besar premi inflasi Inggris dibandingkan dengan negara lain merupakan keterlambatan waktu – sebagian karena adanya perbedaan waktu subsidi energi – daripada tekanan inflasi yang persisten.
Ketiga, masih tidak diketahui sejauh mana Brexit dan dampak jangka panjang COVID-19 terhadap pasar tenaga kerja telah merugikan potensi produktif Inggris.
Namun, ini kesempatan bagi Bailey untuk menyampaikan pesan kepada pasar terbatas pada pekan depan, karena tidak ada perkiraan ekonomi baru atau konferensi pers yang dijadwalkan. Meskipun adanya kejutan inflasi yang tidak diinginkan, pasar hanya memperkirakan peluang kecil sebesar 15% untuk kenaikan suku bunga setengah poin.
Bank of England (BoE) kemungkinan akan menaikkan suku bunga seperempat poin menjadi 4,75% pada pertemuan 22 Juni mendatang, level tertinggi dalam 15 tahun dan menjadi kenaikan suku bunga ke-13 bank sentral. Ini sebagai upaya BoE melawan inflasi yang terus meningkat dan berpotensi membuatnya menjadi pengecualian global.
Jika BoE kembali menaikkan suku bunga pada pertemuan 22 Juni mendatang, hal ini akan mendorong penguatan sterling, terutama terhadap dolar AS dan Yen Jepang, mengingat the Fed baru saja mempertahankan suku bunga meski Powell mengindikasikan kenaikan pada bulan Juli, namun jika data ekonomi mendukung kenaikan tersebut.
