Setelah Ditolak Partainya Sendiri, Mahathir Mohamad Mundur Berhenti Jadi PM Malaysia

0
286
Interview with Malaysia Prime Minister Tun Dr Mahathir Mohamad at the PMO Putrajaya

JAVAFX – Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad mengaku memutuskan mundur dari kursi kepemimpinan lantaran ditolak oleh partainya sendiri, Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu).

Penolakan itu, juga mendorongnya untuk mundur dari jabatan ketua Partai Bersatu.

Dalam video berdurasi lima menit yang diunggah di akun Facebook pribadi miliknya, Mahathir menuturkan Partai Bersatu mengambil keputusan yang bertentangan dengan dirinya.

Mahathir mengatakan partai bersikeras bahwa mereka harus keluar dari koalisi berkuasa Pakatan Harapan (PH) dan bersatu dengan Barisan Nasional, oposisi yang telah mereka kalahkan dalam pemilihan umum pada 2018 lalu.

Dalam video yang diunggah tersebut, Mahathir mengatakan bahwa “Banyak orang tidak mengerti mengapa saya berhenti (jadi PM). Saya berhenti karena pihak saya sendiri telah menolak saya. Mereka membuat keputusan yang bertentangan dengan saran saya, dan berarti juga partai tersebut telah kehilangan kepercayaan terhadap saya”.

Mahathir mengatakan dalam situasi tersebut ia tidak bisa mempertahankan jabatannya sebagai Ketua Bersatu. Mahathir adalah seorang politikus berusia 94 tahun, menganggap alasan partainya ingin keluar dari PH tidak memiliki dasar yang baik.

“Saya didukung penuh oleh PH. Mereka telah memberikan persetujuan bagi saya untuk secara bebas menentukan kapan saya ingin berhenti. Ketika keputusan itu dibuat dan saya menerima dukungan penuh PH, saya memberi tahu Muhyiddin (PM Malaysia dan Ketua Bersatu saat ini) alasan saya meninggalkan PH,” kata Mahathir.

Mahathir mengaku saat itu Muhyiddin tetap berkukuh Bersatu harus meninggalkan PH saat itu juga. Menurut dia, Muhyiddin mengatakan jika Bersatu tidak keluar dari PH saat itu juga, orang Melayu akan dihancurkan oleh Democratic Action Party (DAP).

“Saya tidak percaya bahwa DAP dapat dengan mudah menghancurkan orang Melayu,” ucap Mahathir.

Mahathir juga mengatakan tak habis pikir mengapa Bersatu berkeras ingin bekerja sama dengan Barisan Nasional, koalisi partai yang dipimpin mantan PM Najib Razak. Padahal, saat kampanye pemilu 2018, PH sengaja dibentuk salah satunya untuk mengalahkan koalisi BN yang saat itu berkuasa dan dianggap korup.

“Saya berpikir keras dan jika partai saya menolak saya, saya harus keluar dari posisi saya. Itulah mengapa saya mundur sebagai pemimpin PH dan Perdana Menteri meski banyak yang meminta saya untuk kembali,” ujar Mahathir.

“Saya kembali menjadi Ketua Bersatu tetapi bukan ketua PH karena partai sudah keluar dari koalisi. PH kemudian runtuh karena Bersatu pergi,” ujar Mahathir.

Pernyataan itu diutarakan Mahathir setelah lima bulan mundur dari jabatan PM Malaysia. Mahathir mengundurkan diri pada 24 Februari lalu. Pengunduran diri Mahathir diduga terkait dengan pembentukan koalisi baru.