JAVAFX – Harga Oil terdeteksi mengalami kenaikan sebesar 1% dan sempat menyapa level high temporer, 41.95 per barrel, setelah Chief Executive Aramco, perusahaan minyak Saudi Arabia, Amin Nasser menandaskan bahwa dia menilai rebound untuk demand di Asia pada saat perekonomian secara bertahap kembali bergeliat setelah lockdown, lantaran pandemi virus corona. Meskipun merebaknya kembali beragam kasus yang terpapar virus corona masih terjadi di beberapa tempat.
Dari sisi pasokan, pemerintah Irak pada hari Jumat pekan kemarin, 8 Agustus 2020, menyatakan akan mereduksi produksi minyak mentah hingga 400.000 barrel per hari pada bulan Agustus dan September sebagai kompensasi kelebihan produksi pada tiga bulan sebelumnya.
Para investor juga nampaknya menyambut gembira kabar bahwa Juru Bicara Gedung Putih, Nancy Pelosi dan Sekretaris Treasury, Steven Mnuchin akan membuka kembali pembicaraan mengenai stimulus lanjutan di Amerika Serikat setelah beberapa pekan gagal mencapai kesepakatan
Dari dimensi teknikal, jejak naik bergradasi Oil pada grafik H4 nampak membidik resisten 42.21. Jika break out berpotensi menguji resisten 42.52.-42.66. Ekstensi dominasi buyers di atas 42.66 akan memulihkan perspektif bullish Oil. Test selanjutnya 43.10 hingga resisten kuat short term, 43.55.
Jika skenario tersebut kandas, dan Oil berbalik tertekan di bawah 41.49, membuka kemungkinan menembus support kritis 41.02. Ekstensi kontrol sellers di bawah41.02, mempertegas bearish Oil. Target berikut 40.45-40.13. dan 39.28.Support kuat short term, 38.78
