Harga minyak mentah berakhir sedikit berubah dalam sepekan ini. Rencana Rusia untuk memangkas produksi minyak sebesar 500 ribu bbl/hari di bulan Maret diimbangi dengan terus meningkatnya persediaan minyak mentah AS, yang menambah 7,6 juta barel lagi minggu ini.
Sementara itu, proksi untuk permintaan AS – rata-rata produk bensin yang dipasok selama empat minggu – berada di tingkat musiman terendah kedua sejak 2014. Alhasil, investor menemukan lebih banyak alasan untuk khawatir minggu ini bahwa Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga, karena risalah dari pertemuan kebijakan Fed terbaru mengindikasikan mayoritas pejabat tetap hawkish terhadap inflasi, menandakan pengetatan moneter lebih lanjut.
Data ekonomi AS terkini menunjukkan bahwa pengukur inflasi pilihan Fed tiba-tiba dipercepat pada bulan Januari, dan belanja konsumen melonjak bulan lalu paling tinggi dalam hampir dua tahun.
Tren meredam beberapa optimisme bahwa permintaan energi China akan bangkit kembali dengan kuat dengan berakhirnya pembatasan COVID.
Harga minyak mentah WTI untuk pengiriman April menetap -0,3% minggu ini menjadi $76,32/bbl, sementara minyak mentah Brent April naik 0,2% menjadi $83,16/bbl.
Harga WTI diperdagangkan 18% di bawah level yang terlihat pada malam invasi Rusia ke Ukraina setahun yang lalu.
