JAVAFX – Berita komoditas di hari Senin(2/10/2017), sentimen negatif emas belum berakhir di akhir pekan lalu dimana perdagangan akhir pekan kemarin merupakan perdagangan akhir bulan dan juga akhir kuartal ketiga tahun ini.
Sentimen negatif tersebut sebetulnya bisa digagalkan oleh beberapa data AS yang rilis di Jumat lalu yang sebetulnya kurang mendukung penguatan dolar AS, seperti data belanja dan pendapatan konsumen memang masih tumbuh namun sedikit menurun dibandingkan periode sebelumnya. Begitu pual dengan data core PCE atau data inti belanja modal pribadi.
Namun kesemuanya masih ditutup oleh keinginan bank sentral AS yang ingin menaikkan suku bunganya di akhir tahun dan rencana reformasi pajak AS.
FOMC meeting yang terakhir memang menjadi tonggak jatuhnya emas secara masif dimana memang investor kuatir dengan masa depan portfolion emasnya dikala suku bunga naik, maka emas makin tidak seksi didepannya. Tekanan berlanjut dengan pernyataan beberapa pejabat the Fed seperti Eric Rosengren, Esther George dan Staley Fischer bahwa mereka setuju apa yang diucapkan oleh Yellen di Selasa pekan lalu bahwa kebijakan menahan suku bunga rendah adalah kebijakan yang akan bikin horor ekonomi AS di masa mendatang.
Pernyataan Janet Yellen Selasa lalu ketika menghadiri peetemuan tahunan kelompok bisnis di AS, membuat pasar bahwa sepertinya the Fed akan tetap teguh untuk melakukan kenaikan suku bunga meskipun inflasi AS masih jauh dibawah target the Fed, sehingga emas masih dalam tekanan. Mendengar kata kenaikan suku bunga the Fed maka reaksi emas langsung negatif.
Faktor aksi ambil untung pasca reformasi pajak dan pernyataan Eric Rosengren tersebut membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $3,90 atau 0,30% di level $1284,80 pertroy ounce. Untuk perdagangan mingguan, komoditi logam mulia ini mengalami penurunan sebesar 1% dan secara bulanan turun sebesar 2,7%.
Untuk harga perak kontrak Desember di Comex ditutup menguat $0,17 atau 1,02% di level $16,68 pertroy ounce. Untuk perdagangan mingguan, komoditi perak ini mengalami penurunan sebesar 1,8% dan secara bulanan turun sebesar 4,8%.
Kala itu Yellen bersikeras bahwa dengan akan naiknya suku bunga the Fed tersebut akan membuat langkah pertumbuhan ekonomi AS dapat serasi lajunya, dan lambat laun kondisi inflasi dengan sendirinya akan segera melewati target 2%nya. Dalam pertemuan di forum bisnis AS semalam, ucapan Yellen ini membuat perkiraan kenaikan suku bunga the Fed di Desember meningkat menjadi 80%, naik dari Senen di 72%.
Sejauh ini pula yang membawa bursa saham Wall Street mengalami penguatan dimana DowJones spot ditutup menguat 0,10%. Sedangkan indeks dolar atau Dixie turun 0,10% di angka 93,002. Hari ini pasar emas menantikan tankan Jepang, data pabrikan di seluruh Eropa dan AS. Pasar keuangan China dan Australia libur, dimana sepanjang pekan ini pasar keuangan China libur.
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: CNBC