Kesepakatan AS – China, Sentimen Utama Komoditas Sepekan Mendatang

0
108

JAVAFX – Pada minggu lalu, sebuah premis diajukan bahwa apakah harga minyak mentah Brent bisa menutup tahun ini dengan bertengger diatas $ 70 ?. Kini, terlihat bahwa premis tersebut akan menemukan jawabannya lebih dini. Lantas apakah harga emas juga mampu berakhir diatas $1500 per troy ons juga ? Meski berat, namun peluang tersebut tidak tertutup. Faktor kuat penggerak pasar dalam sepekan mendatang adalah dampak kesepakatan dagang Amerika Serikat dan China yang menjanjikan.

Mengawali perdagangan pekan ini, pada sesi Asia, harga minyak mentah Brent masih berada di zona merah pada harga sekitar $ 65,  tampaknya tidak ada urgensi pada bagian bulls minyak dalam mencapai $ 70. Memang agak mengejutkan karena secara teori, dua ketidakpastian terbesar di pasar seharusnya menguap pada hari Jumat yaitu penundaan tarif tambahan AS untuk China dan Brexit.

Sentiment yang dominan adalah ditundanya penetapan tariff tambahan oleh AS sebesar 15% atas sejumlah produk China senilai $ 160 milyar yang sedianya akan dilakukan pada 15 Desember kemarin.. Washington sendiri tetap memberlakukan tarif sebelumnya sebesar 25% dari $ 250 miliar impor Cina lainnya, dan pajak 7,5% lainnya untuk kumpulan produk terpisah senilai $ 120 miliar. Langkah ini diperlukan untuk menekan China agar tetap membeli $ 50 miliar produk pertanian A.S. setahun.

Trump sendiri meragukan apakah Beijing akan meratifikasi kesepakatan fase satu ini sebelumnya. Memang orang Cina itu tidak banyak bicara, namun justru itulah masalahnya: tanpa penandatanganan di televisi, tidak ada cara untuk mengetahui apakah mereka benar-benar setuju dengan semua yang dikatakan Trump atau hanya mengulur waktu, karena kebijaksanaan politik tampaknya menjadi esensi di sini. Dimana Trump tengah menghadapi pemilihan kembali dalam 11 bulan kedepan, fokusnya tampaknya pada mendapatkan sebanyak mungkin kemenangan sebagai saingan Demokrat di Kongres mencoba untuk memakzulkan dia karena diduga penyalahgunaan jabatan.

Sementara itu, Presiden China Xi Jinping berada di bawah tekanan untuk menghentikan tarif lagi yang dapat merugikan ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Dengan begitu banyak yang telah terjadi dalam 17 bulan terakhir, pasar mengharapkan perincian yang tepat tentang apa yang telah disetujui kedua pihak untuk mengukur keberhasilan negosiasi di masa depan

Jadi, pertanyaan tentang $ 70 Brent mungkin harus disertai dengan masalah yang sama pentingnya: apakah pedagang minyak benar-benar percaya pada kesepakatan fase pertama Trump, dalam arti bahwa itu adalah perjanjian yang telah dilakukan yang akan diratifikasi segera untuk dilihat semua orang?

(BERSAMBUNG ke Bagian 2)