Senator Ben Cardin, yang menjadi ketua baru komisi hubungan luar negeri di Senat AS pada Selasa (3/10) memblokir bantuan militer bernilai sekitar $235 juta untuk Mesir terkait dengan keprihatinan mengenai catatan hak asasi manusia negara itu.
Ini dilakukan Cardin setelah pendahulunya didakwa dalam skandal yang menyentuh hubungan dengan Kairo.
Cardin mengatakan ia memberitahu Menteri Luar Negeri Antony Blinken bahwa sikapnya mengenai dana itu “akan berlaku sampai kemajuan HAM tertentu dilakukan.” “Saya percaya penting sekali bagi kita untuk terus meminta pemerintah Mesir, dan semua pemerintah, bertanggung jawab atas pelanggaran HAM mereka,” kata Cardin dalam sebuah pernyataan.
Ia mengatakan akan menahan bantuan untuk Mesir jika negara itu “tidak melakukan langkah-langkah yang konkret, bermakna dan berkelanjutan untuk memperbaiki kondisi HAM di negara itu.” Cardin, dari Partai Demokrat, secara spesifik menyerukan pengampunan lebih banyak lagi bagi beberapa dari sekitar 60 ribu tahanan politik di Mesir.
Ia juga menyerukan perombakan besar dalam praktik-praktik prapenahanan dan memberi ruang lebih banyak bagi oposisi politik, masyarakat madani dan media independen.
Departemen Luar Negeri pada bulan lalu menyetujui bantuan militer bernilai $1,215 miliar bagi Mesir untuk tahun mendatang.
Ini merupakan paket bantuan besar terbaru AS untuk Kairo meskipun ada seruan Biden untuk menekankan masalah HAM.
Tindakan Cardin itu berkenaan dengan $235 juta yang dikaitkan Kongres dengan kondisi HAM.
Blinken tidak menetapkan bahwa Mesir memenuhi kondisi tersebut, tetapi mengesampingkan konsekuensi pembatasan bantuan, dengan alasan kepentingan keamanan nasional AS.
Blinken telah menahan dana terpisah $85 juta yang dikaitkan secara spesifik dengan kemajuan dalam hal pembebasan tahanan politik.
Tetapi bagian terbesar dari bantuan AS, $980 juta, tidak terkena pembatasan itu dan akan tetap dikucurkan.
Sejumlah anggota fraksi Demokrat telah bersikap kritis mengenai bantuan untuk Mesir.
Tetapi pendahulu Cardin, Bob Menendez, baru-baru ini didakwa dengan tuduhan bahwa ia menerima suap ratusan ribu dolar sebagai imbalan untuk menggunakan pengaruhnya yang akan menguntungkan Mesir.
Menendez, juga anggota Demokrat, telah membantah tuduhan itu dan menolak mengundurkan diri tetapi ia mundur sebagai ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat.
Mesir telah mengalami tindakan keras selama satu dekade di bawah Presiden Abdel Fattah al-Sissi, mantan penguasa militer yang pada Senin lalu mengatakan ia mengincar masa jabatan ketiga.
Mesir adalah salah satu penerima bantuan militer terbesar dari AS setelah menjadi negara Arab pertama yang menormalisasi hubungan dengan Israel pada tahun 1980.