Seorang senator Amerika pada hari Senin (21/12) mengatakan bahwa peretas, yang menyusup ke lembaga-lembaga pemerintah, meretas puluhan akun email Departemen Keuangan, termasuk email pejabat tinggi departemen itu.
Senator Ron Wyden menyampaikan rincian peretasan itu dalam pernyataan setelah Dinas Layanan Pajak dan Departemen Keuangan memberi tahu Komisi Keuangan Senat tentang masalah tersebut.
Menurut Wyden, meskipun peretasan itu “tampaknya signifikan,” tidak ada indikasi data wajib pajak diretas.
Ia menambahkan, pejabat departemen itu betul-betul tidak tahu apa yang telah dilakukan peretas atau informasi apa yang dicuri.
Kepada stasiun televisi CNBC pada hari Senin (21/12), Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan “tidak ada kerusakan.
Kami juga tidak melihat berpindahnya sejumlah besar informasi.” Microsoft mengatakan peretas membobol puluhan akun email Departemen Keuangan, dan telah mengidentifikasi lebih dari 40 lembaga pemerintah, perusahaan teknologi dan lembaga swadaya masyarakat yang sistemnya telah diretas.
Pakar keamanan siber mengatakan peretasan dimulai awal tahun ini ketika peretas memasukkan virus malware ke dalam piranti lunak yang diperbarui untuk produk yang digunakan banyak perusahaan untuk memantau jaringan mereka.
Virus itu memberi peretas akses jarak jauh ke jaringan yang terimbas.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Jaksa Agung William Barr mengatakan Rusia tampaknya bertanggung jawab atas peretasan ini.
Namun, Rusia membantah terlibat.