Senat Amerika Serikat, Kamis (2/12) malam, meloloskan RUU pengeluaran sementara yang akan mencegah penghentian sebagian operasi pemerintahan untuk jangka pendek dan mendanai pemerintahan hingga 18 Februari.
Hal ini tercapai setelah para pemimpin meredakan kebuntuan partisan terkait kewajiban vaksinasi yang diberlakukan pemerintah federal.
RUU itu kini dikirim ke Gedung Putih untuk ditandatangani Presiden Joe Biden menjadi undang-undang.
Sebelumnya para pemimpin di Senat mengatakan mereka akhirnya mencapai kesepakatan agar pemerintah dapat terus berjalan selama 11 minggu ke depan pada tingkat pengeluaran saat ini, dengan tambahan $7 miliar untuk membantu para pengungsi Afghanistan.
Pemimpin mayoritas Senat Chuck Schummer mengatakan “ia senang karena pada akhirnya kepala dingin menang.” Senat menyetujui RUU pengeluaran itu dengan suara 69 banding 28.
DPR yang dikuasai faksi Demokrat meloloskan RUU itu dengan 221 suara mendukung dan 212 suara menolak.
Para pemimpin faksi Republik mendesak anggota-anggotanya untuk menolak meloloskan RUU itu.
Satu-satunya anggota faksi Republik yang setuju dengan RUU itu adalah Adam Kinzinger dari negara bagian Illinois.