JAVAFX – Paket penyelamatan ekonomi $2 triliun yang akan dipilih oleh Senat AS pada hari Rabu ditetapkan untuk memberikan maskapai penerbangan penumpang sekitar $25 miliar dalam bentuk hibah dan hingga $8 miliar lainnya untuk kapal pengangkut barang dan kontraktor bandara.
Dikutip dari laman Reuters yang melaporkan bahwa kesepakatan untuk hibah tunai untuk penggajian dan biaya karyawan maskapai penerbangan lainnya sudah dekat, setelah maskapai penerbangan melakukan upaya terakhir untuk meyakinkan anggota parlemen mereka membutuhkan uang tunai untuk mencegah PHK puluhan ribu pekerja.
Momentum kenaikan pada saham AS tampaknya melemah karena investor melihat data klaim pengangguran AS akan melonjak dengan cepat, dengan penurunan lebih dari 2 juta orang yang akan mengklaim, sesuai dengan harapan sejumlah analis.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa ia akan mengembalikan kejatuhan ekonomi ke zona hijau secepat mungkin. Trump juga mengingatkan bahwa lockdown berkepanjangan untuk menahan penyebaran Covid-19 akan menghancurkan ekonomi AS. Trump berniat untuk membuka kembali Amerika sebelum perayaan Paskah pada 12 April 2020.
saham Boeing dan maskapai penerbangan adalah yang cenderung menjadi yang pertama dalam antrian untuk bantuan dari The Fed di bawah paket stimulus baru. Saham Boeing (NYSE: BA) naik 12,3%, saham American Airlines (NASDAQ: AAL) naik 6,1% dan Delta Air Lines (NYSE: DAL) naik 4,6% ketiganya memangkas keuntungan dari indikasi pra-pemasaran.
Paket bantuan itu juga diperkirakan akan mencakup $29 miliar dalam bentuk pinjaman untuk maskapai penerbangan dan pemerintah dapat menerima ekuitas, waran atau kompensasi lain sebagai bagian dari paket penyelamatan. Bandara AS diatur untuk menerima $10 miliar dalam bentuk hibah berdasarkan perjanjian.
Trump mengatakan bahwa AS akan kehilangan ribuan orang dalam setahun, tapi AS tidak menutup negaranya. Begitu banyak orang yang meninggal karena kecelakaan mobil, tapi tidak meminta perusahaan otomotif untuk menghentikan produksi mobil. Amerika tidak bisa kehilangan Boeing karena menyangkut ribuan bahkan jutaan pekerja. Pernyataan Trump ini dianggap berbau politik karena Amerika Serikat akan menghadapi Pemilu di bulan November 2020 sedangkan janji Trump adalah perekonomian yang kuat dan tingkat pengangguran yang rendah.