Senat AS Loloskan Legislasi Soal Plafon Utang, AS Terhindar dari Bencana Gagal Bayar

0
80

Senat AS pada Kamis (1/5) malam memutuskan dengan perbandingan suara 63-36 untuk mendukung legislasi yang akan memungkinkan AS terus membayar utang-utangnya.

AS sebelumnya berada di jalur yang akan membuatnya kehabisan uang tunai dalam empat hari.

Legislasi bipartisan itu kini diteruskan ke Presiden Joe Biden untuk ditandatangani.

Dalam pernyataannya, Biden mengatakan, “Malam ini, para senator dari kedua partai memilih untuk melindungi kemajuan ekonomi yang telah kita capai dengan susah payah dan mencegah gagal bayar pertama oleh AS.” Legislasi itu tidak menetapkan batas moneter baru.

Akan tetapi kewenangan peminjaman akan diperpanjang hingga 2 Januari 2025, dua bulan setelah pemilihan presiden tahun depan.

Selain itu, legislasi itu menyerukan untuk mempertahankan sebagian besar belanja federal pada level yang sekarang ini pada tahun fiskal yang dimulai pada bulan Oktober, dengan kenaikan 1% dalam 12 bulan berikutnya.

Pemimpin fraksi mayoritas di Senat Chuck Schumer dari partai Demokrat dan Mitch McConnell, pemimpin fraksi Republik di Senat, mendukung penangguhan batas utang dan menyerukan pengesahan segera legislasi itu.

Schumer mengatakan, “Ini memerlukan solusi bipartisan.

Kami tahu kita perlu bersatu untuk mencari solusi seperti yang kita loloskan malam ini.

Dan saya gembira berdiri di sini mengesahkan legislasi penting ini untuk mendukung keluarga kita, mempertahankan program-program vital, dan yang terpenting, menghindari bencana gagal bayar.” DPR mengesahkan legislasi itu dengan perbandingan suara 314-117 pada hari Rabu untuk memungkinkan pemerintah dapat terus meminjam uang selama satu setengah tahun ke depan guna memenuhi kewajiban finansialnya, melebihi plafon utang $31,4 triliun yang sekarang in.

Tujuh puluh satu legislator yang dari partai Republik yang mayoritas di DPR dan 46 anggota Demokrat memberi suara menentang legislasi tersebut.