Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengakui pada hari Kamis (4/2) bahwa aliansi tersebut memiliki hubungan yang “menantang” dengan pemerintahan Trump dan bahwa ia pernah mengadakan beberapa kali percakapan yang “sulit” dengan mantan Presiden AS Donald Trump.
Dalam jumpa pers bersama dengan perdana menteri Belgia, Alexander De Croo, di markas NATO di Brussels, Stoltenberg ditanya tentang hubungannya dengan pemerintahan Trump dan apakah menurutnya aliansi itu akan bertahan.
Stoltenberg mengatakan terlepas dari perbedaan yang mungkin ada antara dirinya dan NATO dengan mantan presiden Amerika itu, tantangan semacam itu adalah “yang membuat NATO kuat.” Dia mengatakan aliansi itu selalu mendapat dukungan bipartisan di Amerika Serikat dan itu terus berlanjut.
Kepala NATO itu menambahkan bahwa NATO dan Amerika Serikat sekarang melakukan lebih banyak kerja sama daripada yang telah mereka lakukan selama bertahun-tahun.