Hari ini, Bank of Canada (BoC) akan mengadakan pertemuan kebijakan, dan bank sentral Kanada ini diperkirakan akan kembali mempertahankan suku bunga acuannya di level tertinggi dalam 22 tahun, yaitu 5,0%, selama dua bulan berturut-turut di bulan Oktober. Kondisi ini dipengaruhi oleh penurunan kepercayaan konsumen dan bisnis di Kanada.
BoC mungkin akan menunjukkan keraguan dalam perlunya menguatkan kebijakan moneter saat ini secara agresif. Hal ini seakan memperkuat bahwa BoC tidak akan meningkatkan suku bunga atau kebijakan moneter secara tegas, karena ada tanda-tanda bahwa tekanan inflasi sedang melonggar. Penurunan harga minyak mentah yang terbaru juga berkontribusi pada pelemahan mata uang Loonie.
Dengan demikian, keraguan BoC dalam kebijakan moneter dan penurunan harga minyak mentah dapat melemahkan mata uang Kanada. Hal ini, pada gilirannya, akan semakin mendukung USDCAD melanjutkan kenaikannya.
Sebelum pertemuan bank sentral utama lainnya, termasuk the Fed, para pelaku yang bersikap bullish terlihat sempat enggan untuk membuka posisi baru sebagai sebelum dolar AS melepaskan diri dari area konsolidasi seiring melemahnya penurunan yield obligasi AS bersama dengan sentimen risiko yang positif. Namun, penurunan Dolar AS diyakini hanya sementara mengingat ekspektasi pasar yang hawkish terhadap Federal Reserve.
Data PMI AS yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan aktivitas bisnis sektor manufaktur AS keluar dari wilayah kontraksi untuk pertama kalinya dalam enam bulan terakhir. Aktivitas jasa juga mengalami pertumbuhan moderat di Oktober. Hal ini dianggap sebagai indikator kuatnya ekonomi AS di tengah kenaikan suku bunga. Oleh karena itu, kondisi berpotensi membatasi penurunan yield obligasi AS dan mendukung kenaikan dolar AS.
Latar belakang fundamental yang melemahkan Loonie di mana BoC diperkirakan akan menahan suku bunga, sementara dolar AS yang didukung oleh sentimen Hawkish pasar terhadap The Fed membuat USDCAD diperkirakan masih akan melanjutkan kenaikan.
