JAVAFX – Saham-saham di Asia turun pada perdagangan Kamis pagi karena jumlah kematian meningkat di China karena virus mirip pneumonia.
Nikkei 225 di Jepang tergelincir 0.75% pada awal perdagangan sementara indeks Topix juga turun 0.54%. Data perdagangan Jepang dirilis Kamis menunjukan ekspor turun lebih dari yang diharapkan pada bulan Desember. Ekspor Jepang untuk Desember turun 6.3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, data dari Kementrian Keuangan negara tersebut.
Sementara indeks saham Kospi Korea Selatan juga mengalami penurunan 0.52%. Indeks saham Australia menurun dengan S&P / ASX 200 jatuh sekitar 0.3%.
Sentimen investor telah terpukul oleh Corona virus misterius yang menginfeksi ratusan orang di China telah meluas. Organisasi kesehatan dunia menunda keputusan pada hari Rabu tentang apakah akan menyatakan penyakit ini darurat kesehatan global.
Semalam di Amerika Serikat, saham menyelesaikan sesi sedikit berubah. Dow Jones Industrial Average merosot 9,77 poin menjadi 29.186,27 sementara S&P 500 menguat tipis, ditutup pada 3.321.75. Nasdaq Composite naik 0,1% menjadi 9.383,77.
Penurunan saham Asia menyebabkan keuntungan dukungan mata aset safe haven sebagai pengalihan resiko seperti mata uang yen dan juga emas. Pasangan mata uang USD/JPY turun ke level 109.600 menjauhi level kunci 110.000. Sementara emas atau gold naik diatas level $1560.00 per ounce.
Swendy