Saham Asia Tergerus Setelah WHO Klaim Covid-19 Sebagai Darurat Kesehatan Global

0
88
Medical staff members wearing protective clothing to help stop the spread of a deadly virus which began in the city, arrive with a patient at the Wuhan Red Cross Hospital in Wuhan on January 25, 2020. - The Chinese army deployed medical specialists on January 25 to the epicentre of a spiralling viral outbreak that has killed 41 people and spread around the world, as millions spent their normally festive Lunar New Year holiday under lockdown. (Photo by Hector RETAMAL / AFP) (Photo by HECTOR RETAMAL/AFP via Getty Images)

JAVAFX – Pasar saham Asia diperdagangkan turun pada hari Kamis (12/3) setelah kekalahan besar lainnya di Wall Street dan ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan COVID-19 terus meluas ke seluruh dunia.

Indeks S&P/ASX 200 turun 7,31%, Indeks Nikkei 225 jatuh 5,59%, Indeks KOSPI melemah 4,62%, Indeks Hang Seng diperdagangkan turun 4,67%, Indeks Shanghai China turun 1,71%, dan Komponen Shenzhen turun 1,57%.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Kamis (12/3) mengambil tindakan dengan menunda perjalanan dari Eropa ke Amerika Serikat, kecuali untuk Inggris, selama 30 hari kedepan yang akan dimulai pada hari Jumat di tengah respons intensif terhadap darurat kesehatan.

“Kami menyusun kekuatan penuh bersama dengan pemerintah federal dan sektor swasta untuk melindungi rakyat Amerika. Ini adalah upaya paling agresif dan komprehensif untuk menghadapi virus asing dalam sejarah modern,” jelas Trump.

“Uni Eropa gagal untuk mengambil tindakan pencegahan yang sama dan membatasi perjalanan dari Tiongkok dan tempat-tempat panas lainnya. Akibatnya, sejumlah besar cluster baru di Amerika Serikat diunggulkan oleh pelancong dari Eropa, “katanya.

Ketika pasar saham AS kembali mendapat pukulan dari virus tersebut pada hari Rabu, Trump mengatakan ia akan mengambil tindakan darurat untuk memberikan bantuan keuangan bagi pekerja yang sakit, dikarantina, atau dirawat orang lain karena penyakit tersebut.

Semalam, pasar di AS turun tajam. Indeks Dow Jones 30 ditutup turun 5,86%, Indeks S&P 500 turun 4,89% dan Indeks Nasdaq menyerah 4,7%. Dow sekarang lebih dari 20% di bawah rekor tertinggi.

Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dalam konferensi pers di Jenewa bahwa dalam dua minggu terakhir jumlah kasus di luar China telah meningkat 13 kali lipat dan jumlah negara yang terkena dampak telah meningkat tiga kali lipat.

“Kami sangat prihatin dengan tingkat penyebaran dan keparahan yang mengkhawatirkan, dan oleh tingkat kelambanan yang mengkhawatirkan dan kami telah membunyikan bel alarm dengan keras dan jelas,” ungkap Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Saat ini ada 118.381 kasus COVID-19 yang dilaporkan secara global dan 4.292 kematian, menurut WHO.