Saham Asia Merosot Tajam Karena Prospek Buruk The Fed

0
93

JAVAFX – Pada perdagangan hari Kamis (11/6), Bursa Saham Asia terpantau jatuh setelah proyeksi ekonomi suram dari The Fed yang mengirim greenback dan sebagian besar saham Wall Street menuju zona merah.

Indeks S&P/ASX 200 turun 1,08%, Indeks NiNikkei 225 turun 178 turun 1,2%, Indeks berjangka Hang Seng turun 0,31%.

Pejabat Fed pada pertemuan kebijakan mereka pada hari Rabu mengatakan produk domestik bruto AS diperkirakan akan menurun 6,5% tahun ini. Mereka juga menandai perlunya mempertahankan suku bunga utama mendekati nol hingga setidaknya 2022.

The Fed pada dasarnya mengatakan mereka akan menjaga sistem dan pada tingkat makro tidak ada ruang untuk kegagalan tetapi pada tingkat mikro akan ada beberapa bisnis yang tidak akan bertahan.

Indeks S&P 500 dan tolok ukur Dow Jones bergerak antara keuntungan dan kerugian setelah pernyataan Fed, yang merupakan proyeksi pertama dari bank sentral AS pada ekonomi sejak wabah virus corona.

Penurunan peringkat saham perbankan secara luas terjadi karena pasar tidak yakin seberapa besar ketentuan kerugian pinjaman mereka.

Namun tolok ukur Nasdaq, melanjutkan rally rekornya untuk sesi ketiga berturut-turut dibantu oleh kenaikan saham Microsoft (NASDAQ: MSFT) dan Apple (NASDAQ: AAPL), dengan investor melihat teknologi sebagai sektor defensif dengan peluang pertumbuhan besar.

Greenback meorost tajam dalam tiga bulan terhadap euro, sterling dan franc Swiss setelah janji The Fed untuk menjaga kebijakan moneter longgar sampai ekonomi AS kembali pada jalurnya.

Greenback turun sekitar 0,4% terhadap sekeranjang mata uang utama ke 95.882 setelah sebelumnya meluncur ke 95.714, level yang tidak terlihat sejak pertengahan Maret.

Euro menguat di level $1,1422 dan sterling mencapai level $1,2812, dengan dolar mencapai level terendah tiga bulan 0,9425 franc versus mata uang Swiss.

Imbal hasil obligasi AS turun karena The Fed berjanji untuk mempertahankan pembelian obligasi bulanan pada laju saat ini sekitar $80 miliar pada Treasury dan $40 miliar pada sekuritas yang didukung agen dan hipotek.

Imbal hasil Treasury 10-tahun benchmark turun 9 basis poin menjadi 0,744%. Imbal hasil dua tahun, yang paling sensitif terhadap perubahan suku bunga, turun 3 basis poin menjadi 0,177%.