Saham Asia Merosot Ketika Corona Kembali Sebar Teror Di AS

0
82
Blood sample with respiratory coronavirus positive

JAVAFX – Bursa Asia kembali melemah pada perdagangan hari Jumat (6/3) pagi menyusul penurunan Wall Street karena gangguan pada bisnis global yang disebabkan oleh penyebaran virus covid-19 di luar Cina kian memburuk, memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi dunia yang berkepanjangan.

Indeks MSCI untuk bursa di kawasan Asia Pasifik di luar Jepang (MIAPJ0000PUS) turun 0,5%. Indeks S&P/ASX 200 turun 1,86%, sementara indeks Nikkei 225 turun 1,45%.

Imbal hasil obligasi AS 10-tahun jatuh ke rekor terendah karena investor meningkatkan spekulasi bahwa Federal Reserve akan melanjutkan pemangkasan 50 basis poin yang mengejutkan minggu ini dengan pemangkasan tambahan untuk mencegah selisih obligasi korporasi dari pelebaran lebih lanjut.

Turunnya imbal hasil obligasi berdampak pada penurunan dolar terhadap Yen Jepang dan Franc Swiss.

Harga minyak naik karena harapan pemangkasan produksi akan melindungi pasar dari penurunan permintaan energi global.

Penyebaran virus covid-19 telah meningkat sangat pesat di Eropa, Inggris dan Amerika Utara sehingga para investor yang pernah mengecilkan virus itu kini menilai ulang risikonya, yang berarti lebih tidak stabilnya pasar keuangan.

Lebih dari 3.000 orang telah terbunuh oleh virus corona, sekitar 3,4% dari mereka yang terinfeksi jauh di atas tingkat kematian akibat flu musiman di bawah 1%. Virus itu terus menyebar dengan cepat di luar pusat wabah di Cina, dengan Italia semalam melaporkan lompatan kematian menjadi total 79.

Pejabat dan perusahaan di Inggris, Prancis, Italia, dan Amerika Serikat sedang berjuang untuk menghadapi peningkatan kasus infeksi covid-19 yang dalam beberapa kasus memicu default perusahaan, evakuasi kantor, dan kepanikan membeli barang kebutuhan sehari-hari.

Banyak investor menunggu rilis data penggajian non pertanian AS hari Jumat ini. Data ekonomi AS baru-baru ini kuat, tetapi kekhawatiran tentang epidemi cenderung menutupi tanda-tanda pasar tenaga kerja yang kuat.

Federal Reserve dan Bank of Canada keduanya merespons ancaman ekonomi dengan memangkas suku bunga sebesar 50 basis.

Pelonggaran kebijakan moneter yang telah dilakukan The Fed di Amerika Serikat yang dipicu oleh kekhawatiran terhadap dampak ekonomi dari epidemi virus corona yang kian meluas hingga ke seluruh dunia.

The Fed menegaskan kembali akan memantau perkembangan dan implikasinya untuk prospek ekonomi dan akan menggunakan alat-alatnya dan bertindak sesuai untuk mendukung ekonomi.

Pembicaraan tersebut datang setelah setelah penurunan suku bunga yang dilakukan oleh Federal Reserve. Federal Reserve menurunkan kisaran target untuk dana federal atau suku bunga acuan sebesar 50bps menjadi 1.00-1.25% dalam langkah darurat yang diambil pada Selasa 3 Maret. Fed mengatakan virus corona menimbulkan resiko yang berevolusi terhadap kegiatan ekonomi.

Ini adalah pemangkasan suku bunga tingkat darurat pertama sejak krisis keuangan pada 2008 yang lalu meskipun pasar sudah menetapkan potongan 50bps atau 75bps dalam pertemuan FOMC 18 Maret nanti. Langkah ini mengikuti pengumuman negara G7 yang dibuat sebelumnya pada hari dimana pembuat kebijakan menegaskan kembali komitmen mereka untuk mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, meskipun gagal memberikan tindakan spesifik.