Saham Asia Menangis Ketika Corona Mengamuk

0
81

JAVAFX – Pasar saham Asia jatuh pada perdagangan bursa berjangka hari Jumat (7/2) dan kenaikan harga minyak terhenti, karena meningkatnya angka kematian dan kerusakan pada sektor perekonomian global dari penyebaran wabah virus corona.

Indeks MSCI di luar Jepang turun 0,9% Indeks Nikkei 225 naik tipis, Indeks Kospi Korea (KS11), Hang Seng Hong Kong (HSI) dan Shanghai Composite (SSEC) turun antara 0,5% dan 1,2%.

Korban meninggal dunia karena akibat terjangkit virus corona di Provinsi Hubei hingga hari Jumat (7/2) kini mencapai 618 orang atau bertambah 73 orang. Total kematian akibat wabah virus corona di seluruh dunia kini mencapai 636 orang.

Komisi Kesehatan China seperti dilansir AFP mencatat kasus infeksi virus corona saat ini semakin meningkat menjadi 22.112 di Provinsi Hubei atau bertambah 3.143 kasus baru. Ada sekitar 15.804 orang dengan 841 diantaranya dalam kondisi kritis dalam perawatan intensif di rumah sakit.

Total kasus infeksi virus corona di China sejauh ini telah mencapai 31.161 atau lebih dari 4.800 penderita saat ini dalam kondisi butuh perawatan serius. Jumlah infeksi virus corona diprediksi masih terus bertambah secara signifikan. Pemerintah China mengatakan akan lebih dari 26 ribu orang saat ini yang dicurigai terkena infeksi virus corona.

Untuk mengatasi penyebaran virus cirona, pemerintah China membangun dua rumah sakit darurat yang dibangun di Wuhan sejauh ini dinyatakan siap menampung dan merawat pasien. Masing-masing rumah sakit darurat itu rencananya siap menampung pasien hingga 1.000 dan 1.600 orang.

Meningkatnya penyebaran virus corona membuat pemerintah China berencana menambah tiga rumah sakit darurat untuk kebutuhan perawatan. Rumah sakit darurat yang akan dibangun kali ini merupakan bangunan stadion dan ruang pameran yang berada di Distrik Jianghan, Wuchang, dan Dongxihu.

Juru bicara White House, Judd Deere mengatakan bahwa “Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pada hari Kamis waktu setempat mengatakan bahwa  Trump yakin akan kekuatan dan kemampuan China dalam mencegah penyebaran wabah virus corona yang kini korbannya telah mencapai sekitar 600 orang.

“Trump dan Xi juga menegaskan kembali komitmen mereka untuk mengimplementasikan komunikasi dan kerja sama yang luas Fase 1 dari kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat dan China,” jelas Judd Deere.

Banyak yang tidak mengetahui tentang virus corona, termasuk mematikan dan jalur penularannya. Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan terlalu dini untuk menyebut puncak dari wabah tersebut.

Respons agresif Cina, dijuluki “perang rakyat untuk pencegahan epidemi” oleh Presiden Xi, tampaknya telah menginspirasi kepercayaan. Beijing telah memompa miliaran dolar ke pasar uang untuk menstabilkan kepercayaan dan bank sentral bahwa mereka memperkirakan dampak virus bersifat sementara.