Saham Asia Anjlok Terseret Arus Perdagangan AS-China

0
82

JAVAFX – Pada hari Jumat (8/11), Bursa saham Asia terpantau menurun dari level tertinggi dalam enam bulan ditengah ketidakpastian perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang akan dengan segera mengakhiri tarif barang dagang yang selama ini telah memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengguncang pasar dunia.

Pasar global rally semalam karena berita kedua negara telah sepakat untuk menurunkan tarif barang satu sama lain sebagai bagian dari fase pertama dari kesepakatan perdagangan. Pasar tengah melakukan aksi ambil untung selama jam-jam Asia di tengah kekhawatiran perjanjian itu masih bisa berantakan, karena masih banyak pekerjaan yang masih harus dilakukan ketika Trump baru mengumumkan rencana untuk menurunkan kesepakatan tarif dagang pada bulan September lalu.

Indeks MSCI Asia-Pasifik terpantau turun 0,2% di level 536,43 setelah naik pada sesi sebelumnya berada di  538,77, level tersebut tidak terlihat sejak awal bulan Mei lalu. Untuk minggu ini, sejauh ini naik lebih dari 2%. Indeks Nikkei turun tipis 0,05%. Saham China menguat dengan Indeks Blue-Chip naik 0,4%.

“Meski begitu, meskipun tidak ada detail dan jadwal yang konkret dimana dan kapan waktu yang tepat dalam menandatangani kesepakatan perdagangan tersebut. Seperti biasa ini adalah sifat Gedung Putih yang tidak terduga.”

Pada perdagangan lainnya di valuta asing, greenback hanya menguat tipis, Dolar menguat terhadap yen di level 109,22. Yuan begerak dan berada di level 6,9768 terhadap dolar, Euro juga stabil di $1,1051 terhadap dolar AS. Indeks dolar juga menguat di level 98,236.

Pada bursa komoditi logam dan oil, Emas sedikit menguat di level $1,468.7844 per ons, setelah mencapai level terendah dalam lima minggu di $1,460.7. Harga minyak turun dengan minyak mentah WTI AS anjlok 22 sen berada di level $56,93 per barel dan Minyak Brent turun 11 sen menjadi $62,18.