Saham AS Meroket Ketika Pasar Memantau Kerusakan Ekonomi

0
92

JAVAFX – Pasar AS terpantau menguat pada perdagangan di bursa saham Wall Street hari Selasa karena investor menimbang kerusakan ekonomi dari pandemi corona terhadap harapan untuk stimulus fiskal lebih lanjut dan menandatangani beberapa langkah melawan penyakit ini mungkin memperlambat penyebaran.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,16%, Indeks S&P 500 0,11% dan Indeks NASDAQ Composite naik 0,7%.

Aliran berita positif semalam dari ekonomi Tiongkok dan dari beberapa angka Covid-19 terbaru Eropa lebih lanjut ditolong setelah Dr. Anthony Facui, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, mengatakan bahwa ada secercah harapan jarak sosial di Amerika. AS mulai memperlambat penyebaran Covid-19.

Hal itu diimbangi oleh perkiraan baru untuk ekonomi AS dari Goldman Sachs (NYSE: GS) mengatakan bahwa penurunan ekonomi kuartal kedua AS akan lebih dalam dari yang diperkirakan sebelumnya dan pengangguran akan lebih tinggi, mengutip bukti anekdotal dan angka klaim pengangguran yang tinggi.

Goldman mengatakan sekarang memperkirakan penurunan PDB riil kuartal ke kuartal sebesar 34% yang disetahunkan untuk kuartal kedua, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya untuk penurunan 6% dan penurunan 24%.

Peringatan dari Goldman datang dua hari sebelum rilis laporan pasar tenaga kerja AS untuk bulan Maret, yang diperkirakan akan menunjukkan lompatan dalam pengangguran sebagai akibat dari penutupan dari pabrik, restoran, bar, pusat kebugaran dan bisnis lainnya selama sebulan. Faktor yang sama sudah akan ditampilkan dalam laporan klaim pengangguran mingguan Kamis. Analis yang disurvei oleh Investing.com memperkirakan 998.000 peningkatan klaim pengangguran minggu lalu.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tweeted bahwa AS harus menggunakan biaya pinjaman rendah untuk meluncurkan program infrastruktur $ 2 triliun yang juga akan menyediakan lapangan kerja.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump, AS harus memulai program infrastruktur senilai $2 triliun yang juga akan menciptakan lapangan kerja. Dimana Trump melihat tingkat pengangguran naik menjadi 15% pada pertengahan tahun dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya untuk 9%.

Langkah ini akan menjadi fase selanjutnya dalam memerangi dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 yang telah menyebar hingga ke seluruh dunia, dimana harus mengikuti langkah-langkah stimulus fiskal dan moneter.

Dalam tweetnya Trump menjelaskan bahwa “Dengan suku bunga Amerika Serikat saat ini yang berada di NOL, ini adalah waktu untuk melakukan RUU Infrastruktur yang telah lama ditunggu-tunggu. Bagi AS sangat besar dan mudah dalam memulai program Infrastruktur senilai $2 triliun karena kita hanya berfokus pada sector pekerjaan dan membangun kembali perekonomian di Negara kita.