Safe Haven Emas Masih Berlanjut

0
379

JAVAFX – Berita emas di hari Rabu(24/1/2018), safe haven emas masih berlanjut pada perdagangan sore hari ini dimana terdapat aksi beli lanjutan dari semalam dengan potensi sentimen negatif yang berlanjut terhadap kebijakan Trump yang mengancam keluar dari NAFTA dan berlakunya tarif bea yang naik bagi alat-alat sel surya dan mesin cuci.

Hal ini membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex sementara menguat $9,00 atau 0,67% di level $1350,70 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Maret di Comex untuk sementara menguat $0,25 atau 1,25% di level $17,16 per troy ounce.

Perundingan yang membicarakan perubahan perjanjian perdagangan antara AS, Kanada dan Meksiko yang baru sedang terancam akan bubar bila beberapa persyaratan yang diajukan Presiden Trump tidak dipenuhi. Hal ini membuat pasar sedikit panik dengan meninggalkan mata uang AS tersebut dan investor mencari jalan pengaman investasinya sehingga harga emas kembali menguat.

Selain itu safe haven emas akan muncul ketika jalannya terhadap pelayanan pemerintahan AS ditutup alias di shutdown dan bisa kapan saja muncul kembali sehingga investor tentu belum merasa aman terhadap portfolio berbasis dolar AS. Pembukaan kembali administrasi kali ini hanya sampai 8 Februari alias jangka pendek sekali, selanjutnya investor akan dipastikan menghadapi shutdown kembali.

Sejauh ini, sikap investor terhadap berita shutdown tersebut masih biasa-biasa saja dan sepertinya situasi safe haven emas yang muncul pekan lalu masih ada hingga sekarang.

Sebetulnya kenaikan emas juga masih terbatas karena masalah kenaikan suku bunga dan pengurangan paket stimulus beberapa bank sentral dunia lainnya yang diperkirakan bisa terjadi dalam waktu dekat tentu membuat selera beli emas sangat terbatas akhir-akhir ini. Kemungkinan the Fed di Maret dan BoE mungkin di kuartal kedua tahun ini. Dan Jepang atau BoJ bisa jadi baru pada awal tahun depan dengan potensi penghapusan paket stimulus di 6 bulan kedepan. Sedang Uni Eropa September ini.

Mendengar kenaikan suku bunga atau penurunan paket stimulus, maka ini bukan berita bagus bagi emas. Contohnya Jepang, seperti kita ketahui bahwa bank sentral Jepang telah menyatakan sikap bahwa ekonomi Jepang sekarang sudah bergerak moderat serta menyatakan bahwa inflasi bisa tumbuh. Pernyataan tentang inflasi tersebut membuat pasar sadar bahwa rasa optimis kenaikan inflasi Jepang telah muncul setelah Oktober lalu BoJ melihat inflasinya akan melemah. Ini pertanda bahwa normalisasi kebijakan moneter Jepang akan berjalan sehingga dolar AS tertekan dan hal ini coba dimanfaatkan emas.

Pasar juga melihat peluang Uni Eropa yang juga akan mengurangi paket bantuannya di tahun ini dengan pertanda awal pada pertemuan suku bunga Uni Eropa di Kamis ini sehingga investor sepertinya belum mendekat kembali ke dolar AS.

Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: BBC