Rusia-Ukraina: Putin ancam perang nuklir, Biden galang dukungan

0
71
President-elect Joe Biden speaks Tuesday, Nov. 10, 2020, at The Queen theater in Wilmington, Del. (AP Photo/Carolyn Kaster)

Dua hari menjelang genap satu tahun perang Ukraina melawan Rusia, Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin terlibat perang kata-kata.

Mereka menyampaikan pandangan yang satu sama lain berbeda tentang dunia dan Ukraina.

Kalau Biden berjanji membela negara-negara demokrasi, maka Putin justru menyatakan Barat sebagai ancaman untuk Rusia.

Berikut perkembangan-perkembangan terakhir menyangkut perang di Ukraina.

Perkembangan Diplomasi * Putin pada Selasa di Moskow mengeluarkan peringatan perang nuklir kepada Barat dalam kaitan dengan Ukraina, menangguhkan perjanjian pengawasan senjata nuklir bilateral (START), mengumumkan sistem strategis baru dalam tugas tempur dan memperingatkan bahwa Rusia bisa melanjutkan uji coba senjata nuklir.

* Putin berkata, “Elite Barat tak menyembunyikan hasrat mereka.

Mereka bermaksud mengubah konflik lokal menjadi konfrontasi global.

Inilah cara kami memahami semua ini dan kami akan menanggapi hal itu, karena keadaan seperti ini sudah menyangkut eksistensi negara kami.” * Biden yang baru saja menjanjikan dukungan kepada Ukraina dalam kunjungan mendadak ke Kiev, tengah berada di Polandia untuk menegaskan upaya berkelanjutan Barat dalam memastikan Ukraina memenangkan perang melawan Rusia.

* Biden berkata, “Manakala Rusia melancarkan invasi, bukan hanya Ukraina yang diuji, seluruh dunia juga diuji.” Biden mengatakan Amerika Serikat dan NATO memperjuangkan kebebasan dan demokrasi dan “tidak diragukan lagi bahwa dukungan kami kepada Ukraina tidak akan goyah, NATO tidak akan terpecah, dan kami tak akan lelah”.

* China sangat mengkhawatirkan konflik Ukraina bisa menjadi lepas kendali, kata Menteri Luar Negeri Qin Gang.

Dia mendesak negara-negara tertentu agar tidak memperburuk keadaan.

Kalimat itu sepertinya ditujukan kepada Amerika Serikat.

* Perdamaian yang menuntut syarat Ukraina harus menyerah kepada pasukan pendudukan Rusia adalah “tak bisa menjadi perdamaian yang sesungguhnya”, kata Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni saat mengunjungi Kiev.

Sanksi * Para pemimpin keuangan dari Kelompok Tujuh atau G7, akan bertemu Kamis esok guna membahas langkah-langkah melawan Rusia, kata Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki.

* Wakil Menteri Keuangan AS Wally Adeyemo mengatakan Washington dan sekutu-sekutunya akan kembali menjatuhkan sanksi dan pengawasan ekspor dalam hitungan hari untuk meningkatkan tekanan kepada Rusia agar mengakhiri perang.

Rangkaian sanksi terbaru ini juga ditujukan untuk menghukum perusahaan dan individu yang membantu Moskow dalam mengakali sanksi.

* Uni Eropa di ambang menyepakati paket sanksi ke-10 terhadap Rusia.

Semua pemerintahan dalam blok kawasan ini berharap mencapai kesepakatan pada Rabu ini, seandainya dapat mengatasi perbedaan mengenai larangan impor karet dan berlian Rusia.

Situasi Medan Perang * Dekat Bakhmut yang menjadi titik penting gerak maju pasukan Rusia di wilayah Donetsk di Ukraina timur, 18 kota dan desa diserang, kata Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Ukraina pada Selasa malam.

* Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pasukannya berhasil merangsek sampai sejauh 2,5 km menuju kota Bakhmut, yang dianggap Kremlin sebagai pos persiapan utama dalam merebut kota-kota lain yang terlebih jauh di bagian barat wilayah Donetsk.

* Yevgeny Prigozhin, pendiri tentara bayaran Wagner Group, menuduh sejumlah pejabat Rusia yang tak disebutkan namanya bahwa mereka sengaja membuat pasukan tentara bayarannya kehabisan amunisi.

Kabar ini menjadi petunjuk mengenai adanya persaingan antara dia dan sebagian elite di Rusia.