Berikut perkembangan terkini konflik Rusia-Ukraina: Rusia pada Rabu (18/5) mengatakan bahwa 694 tentara Ukraina yang dikepung di pabrik Azovstal di Mariupol telah menyerah dalam 24 jam terakhir, termasuk 29 tentara yang terluka.
“Sebanyak 959 tentara telah menyerah sejak 16 Mei, termasuk 80 yang terluka,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, sembari menambahkan bahwa 51 di antaranya membutuhkan bantuan medis dan telah dibawa ke sebuah rumah sakit di Novoazovsk di Donetsk untuk menjalani perawatan.
Para tentara itu mulai menyerah pada Senin (16/5) menyusul kesepakatan yang dicapai antara Moskow dan Kiev mengenai evakuasi tentara Ukraina yang terluka.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah mengusulkan kepada parlemen Ukraina untuk memperpanjang status darurat militer saat ini dan mobilisasi umum di negara itu, seperti dilaporkan kantor berita milik pemerintah Ukrinform pada Rabu.
Dua draf terpisah tentang perpanjangan status darurat militer dan mobilisasi umum telah diajukan ke parlemen Ukraina, menurut laman situs parlemen.
Kiev memberlakukan status darurat militer selama 30 hari setelah Rusia melancarkan operasi militer khusus terhadap Ukraina pada 24 Februari lalu.
Sejak saat itu, status darurat militer telah diperpanjang sebanyak dua kali.Foto yang diabadikan pada 16 Maret 2020 ini menunjukkan Pusat Pengunjung Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat.
(Xinhua/Liu Jie Amerika Serikat (AS) kembali membuka kedutaan besarnya di Ukraina, ujar Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Rabu, tiga bulan setelah berhenti beroperasi sebagai langkah antisipasi jika Rusia melancarkan operasi militer di negara tersebut.
“Hari ini, kami secara resmi kembali melanjutkan operasional di Kedutaan Besar AS di Kiev,” ujar Blinken dalam sebuah pernyataan yang diunggah di laman situs Departemen Luar Negeri AS.
Sang menteri menyampaikan bahwa AS akan “terus mendukung pemerintah dan rakyat Ukraina saat membela negara mereka” dalam perang yang sedang berlangsung dengan Rusia.