Rusia: Mantan Pegawai Konsulat AS Dikenai Dakwaan Mata-Mata

0
67

Badan keamanan Rusia FSB pada Senin (28/8) mengatakan seorang mantan pegawai konsulat Amerika Serikat (AS) di Vladivostok didakwa terkait dengan tuduhan bahwa ia telah mengumpulkan informasi mengenai perang di Ukraina dan protes di Rusia atas nama AS.

Menurut pernyataan FSB, Robert Shonov mengumpulkan informasi itu mulai September 2022, yang mencakup kampanye wajib militer Rusia.

Pada Mei lalu, Departemen Luar Negeri AS mengecam laporan mengenai penangkapan Shonov, dengan mengatakan bahwa tuduhan terhadapnya “sepenuhnya tidak berdasar.” Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Shonov bekerja di konsulat itu lebih dari 23 tahun sebelum dikaryakan oleh sebuah badan luar yang memberikan layanan kepada Kedutaan AS di Moskow.

“Satu-satunya peran Shonov pada waktu penangkapannya adalah mengumpulkan ringkasan media mengenai berita dari sumber-sumber media Rusia yang tersedia untuk umum,” kata Miller.

“Penargetannya di bawah undang-undang ‘kerja sama rahasia’ menyoroti penggunaan undang-undang yang semakin represif oleh Federasi Rusia terhadap warga negaranya sendiri.” Militer Ukraina pada Senin (28/8) melaporkan serangan rudal Rusia semalam, sedangkan Rusia mengatakan Ukraina menggunakan beberapa drone untuk menarget wilayah Rusia.

Militer Ukraina mengatakan pertahanan udaranya menghancurkan dua rudal jelajah Rusia dan dua rudal, tetapi sebuah fasilitas industri sipil dihantam serangan Rusia di wilayah Poltava.

Kepala Staf Kepresidenan Ukraina Andriy Yerman mengatakan di aplikasi Telegram bahwa serangan Potlava menewaskan dua orang di pabrik minyak sayur.

Gubernur kawasan itu, Dmytro Lunin, mengatakan, dua lainnya dibawa ke rumah sakit dengan luka ringan.

Deputi Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Malyar pada Senin (28/8) mengatakan pasukan Ukraina telah membebaskan Kota Robotyne.

Daerah ini telah menjadi lokasi pertempuran di wilayah Zaporizhzhia sewaktu Ukraina mendesak maju dalam serangan balasan untuk merebut kembali wilayah itu.

Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin (28/8) mengatakan menembak jatuh sebuah drone Ukraina di wilayah Lyubertsy, sebelah tenggara Moskow.

Seperti serangan drone lainnya baru-baru ini di dekat Ibu Kota Rusia, operasi penerbangan di bandara-bandara di wilayah itu terganggu untuk sementara waktu.

Rusia juga melaporkan menghancurkan dua drone Ukraina di wilayah Bryansk, yang berbatasan dengan Ukraina.