Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan akan mengulangi permintaannya kepada Dewan Keamanan PBB untuk bertemu pada Senin mengenai apa yang Moskow sebut sebagai “provokasi kejahatan oleh tentara dan kaum radikal Ukraina” di Kota Bucha dekat Kiev, Ukraina.
Misi Inggris untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) selaku presiden dewan beranggotakan 15 negara untuk April, mengatakan Dewan PBB akan mengadakan pembahasan terjadwal tentang Ukraina pada Selasa (5/4) dan tidak bertemu pada Senin seperti yang diminta Rusia.
“Hari ini Rusia akan mendesak lagi agar Dewan Keamanan PBB mengelar sidang sehubungan dengan provokasi kejahatan tentara dan kaum radikal Ukraina di kota ini,” kata juru bicara kemlu Maria Zakharova di Telegram.
Otoritas Ukraina pada Minggu (3/4) mengaku sedang menyelidiki kemungkinan kejahatan perang yang dilakukan oleh Rusia setelah menemukan ratusan jasad tergeletak di sekitar kota di luar Ibu Kota Kiev menyusul penarikan pasukan Rusia dari daerah tersebut.
Kementerian pertahanan Rusia menyebutkan gambar-gambar yang dirilis oleh Ukraina adalah “potret lain dari rezim Kiev”.
Kepala investigasi Rusia pada Senin memerintahkan penyelidikan atas dasar bahwa Ukraina sudah menyebarkan “informasi sesat secara sengaja” tentang pasukan bersenjata Rusia di Bucha.
Rusia menerjunkan ratusan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari.
Moskow menyebut aksinya di Ukraina sebagai operasi khusus untuk melemahkan kemampuan militer negara tetangganya itu sekaligus membasmi orang-orang yang dianggapnya sebagai nasionalis berbahaya.
Pasukan Ukraina melakukan perlawanan keras, sementara negara-negara Barat menjatuhkan sanksi besar-besaran terhadap Rusia dengan tujuan supaya Moskow menarik pasukannya dari Ukraina.
Pembantaian ratusan warga sipil di Bucha, Rusia beralibi