Rusia, China Veto Desakan AS untuk Tindakan PBB terhadap Israel, Gaza

0
71

Rusia dan China pada Rabu (25/10) memveto desakan AS agar Dewan Keamanan PBB bertindak terkait konflik Israel-Hamas dengan menyerukan jeda pertempuran untuk memungkinkan akses bantuan kemanusiaan, perlindungan warga sipil dan penghentian pengiriman senjata untuk Hamas dan militan lainnya di Jalur Gaza.

AS mengajukan rancangan resolusi pada Sabtu ketika kemarahan global meningkat atas krisis kemanusiaan yang memburuk dan meningkatnya jumlah warga sipil yang tewas di Gaza.

AS mengambil langkah itu hanya beberapa hari setelah memveto rancangan resolusi yang berfokus pada sisi kemanusiaan yang diajukan Brasil, dengan alasan perlu lebih banyak waktu untuk diplomasi yang dipimpin AS.

Naskah awal AS mengejutkan banyak diplomat dengan sikap blak-blakannya yang menyatakan Israel memiliki hak untuk membela diri dan menuntut Iran agar berhenti mengekspor senjata untuk kelompok-kelompok militan.

AS tidak memasukkan seruan bagi jeda kemanusiaan untuk akses bantuan.

Namun AS kemudian banyak melunakkan naskah akhir yang diajukan ke pemungutan suara.

“Kami benar-benar mendengar Anda semua,” kata Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield kepada dewan beranggotakan 15 negara itu setelah veto ganda yang menurutnya mengecewakan.

“Meskipun pemungutan suara hari ini merupakan kemunduran, kita tidak boleh berkecil hati.” Amerika jarang sekali menyarankan Dewan Keamanan untuk bertindak.

Washington biasanya melindungi sekutunya, Israel, di badan dunia itu.

Sepuluh anggota mendukung naskah AS, sementara itu Uni Emirat Arab menolak dan Brasil serta Mozambik abstain.

“Rancangan ini tidak mencerminkan seruan paling kuat dunia untuk gencatan senjata, untuk menghentikan pertempuran, dan ini tidak membantu menyelesaikan masalah,” kata Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun kepada Dewan setelah pemungutan suara.

“Sekarang ini, gencatan senjata bukan hanya istilah diplomatik.

Ini berarti hidup dan mati banyak warga sipil.” Sekjen PBB Antonio Guterres sebelumnya telah menyerukan gencatan senjata kemanusiaan.

Setelah kebuntuan di Dewan Keamanan, 193 anggota Majelis Umum PBB akan memberikan suara pada hari Jumat mengenai rancangan resolusi yang diajukan negara-negara Arab yang menyerukan gencatan senjata.

Tidak ada negara yang memiliki hak veto di Majelis Umum.

Resolusi bersifat tidak mengikat, tetapi memiliki bobot politik.

Israel telah bertekad akan memusnahkan Hamas, yang berkuasa di Gaza, sebagai pembalasan atas serangan 7 Oktober yang menewaskan1.400 orang.

Israel menghantam Gaza dari udara, mengepung daerah kantong berpenduduk 2,3 juta orang dan sedang mempersiapkan serangan darat.

Otoritas Palestina mengatakan lebih dari 6.500 orang telah tewas.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menuduh AS mengajukan rancangan resolusi yang menunjukkan otorisasi Dewan Keamanan atas serangan darat di Gaza oleh Israel “sementara ribuan anak-anak Palestina akan terus mati.”